SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo dinilai masih aman, meski trennya naik. Berbagai upaya pun terus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di daerah tersebut.

Kenaikan keterisian tempat tidus rs dari sebelumnya sekitar 30 persen menjadi 50 persen. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan kasus positif Covid-19 pascalibur Idulfitri lalu. Juru Bicara Satgas Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan meski terjadi kenaikan namun kondisinya dinilai masih landai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 menjadi salah satu indikasi jumlah kasus. Dengan bertambahnya keterisian bed, artinya jumlah kasus positif yang ditangani rumah sakit juga bertambah. Tapi kondisinya masih cukup landai," kata Yunia, Kamis (3/6/2021).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Wali Kota Solo Gibran Role Model Agen Pancasila

Yunia mengatakan keterisian tempat tidur layanan pasien Covid-19 di Sukoharjo sama sekali tidak mempengaruhi pelayanan kesehatan untuk pasien umum. Kondisi di rumah sakit saat ini tidak terkendala baik dalam dalam penanganan kasus virus Corona maupun pelayanan umum.

Sebab, lanjutnya, tempat tidur masih tersedia. Hal serupa juga terhadap fasilitas kesehatan paling bawah yakni Puskesmas. Pemantauan pada pelayanan fasilitas kesehatan saat ini semakin ditingkatkan.

Sebagai antisipasi munculnya masalah, Sukoharjo memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas dan klinik. Tempat tersebut bisa di akses masyarakat mengingat keberadaanya tersebar merata di tiap kecamatan. "Pemerintah daerah tetap memberikan perhatian serius dengan langkah penanganan dan pengendalian," katanya.

Yunia mengatakan saat ini kasus harian covid-19 di Kabupaten Sukoharjo ada penambahan belasan hingga 20-an kasus. Meski ada kenaikan, menurut Yunia, kondisi ini masih bisa dikendalikan.

Kasus Aktif

Berdasarkan update www.corona.sukoharjokab.go.id, saat ini kasus positif aktif di Sukoharjo masih 244 kasus. Terdiri dari 92 orang isolasi mandiri dan 152 orang menjalani rawat inap dirumah sakit. Untuk kasus positif meninggal naik satu dari 447 menjadi 448 orang. Sedangkan untuk suspek corona naik menjadi 985 orang yang terdiri dari 15 isolasi mandiri, 165 rawat inap, 778 selesai pemantauan, 27 meninggal, dan 751 swap negatif.

“Berdasarkan update per 2 Juni ini, ada kenaikan 18 kasus positif sehingga akumulasinya menjadi 6.235 kasus. Untuk kasus sembuh naik 13 sehingga totalnya menjadi 5.543 kasus dan untuk positif meninggal naik satu menjadi 448 orang,” jelasnya.

Baca Juga: Cek Tarif Parkir di Solo, Ada Jukir Nakal Langsung Laporkan

Dalam beberapa waktu terakhir kasus positif corona di Sukoharjo masih menunjukkan kenaikan. Seperti dalam update per 1 Juni ada kenaikan lima kasus dan pada 2 Juni ini kembali ada kenaikan 18 kasus positif baru.

Yunia berharap masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan dengan sabun. Disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan diyakini mampu memutus penyebaran virus corona. Yunia juga mengajak masyarakat untuk mematuhi aturan terkait protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya