SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencari kerja (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Jumlah pencari kerja dan pengiriman tenaga kerja selama Ramadan mengalami peningkatan

Harianjogja.com, SLEMAN—Wilayah Sleman ataupun DIY ternyata belum menjadi tujuan utama para lulusan sekolah menengah kejuruan di Sleman.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Kebanyakan dari mereka memilih untuk merantau kerja di Batam. Saat ini, jumlah pencari kerja dan pengiriman tenaga kerja selama Ramadan mengalami peningkatan. Kondisi tersebut tidak lepas dari banyaknya anak SMA/SMK yang lulus tahun ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Sleman Setiasi mengatakan ketertarikan lulusan SMK untuk bekerja sejalan dengan banyaknya tawaran lowongan dari sejumlah perusahaan di Batam.

Terutama di bagian produksi elektronik. “Sejak awal puasa sudah ramai yang mengikuti rekrutmen kerja. Yang banyak diminati perusahaan asal Batam meskipun statusnya masih karyawan kontrak,” ujarnya, Selasa (6/6/2017).

Asih mengatakan banyak perusahaan di Batam yang tertarik merekrut lulusan SMK Sleman karena kualitasnya lebin baik dibandingkan daerah lainnya. Sejak Januari hingga Mei ini, tercatat 124 tenaga kerja asal Sleman yang bekerja di Batam.

Selama ini, Disnaker Sleman menjalin banyak kerja sama dengan berbagai perusahaan di Batam. Kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh memadainya fasilitas, sarana dan prasarana yang disediakan pihak perusahaan. Seperti angkutan antar jemput bagi karyawan dan penerimaan gaji di atas upah minimum kabupaten di Sleman. Rata-rata gaji karyawan di perusahaan di Batam Rp3,1 juta atau tiga kali lipat UMK di Sleman.

Namun, ada beberapa persoalan yang muncul ketika tenaga kerja asal Sleman bekerja di Batam. Masalah yang muncul bukan oleh perusahaan tetapi akibat faktor individu. Tidak kerasan, kangen sama keluarga dan lainnya. Kondisi tersebut berdampak pada pekerja tidak menyelesaikan masa kerja sesuai kontrak yang ditandatangani.

Salah seorang pencari kerja, Tri Wahyuni, mengaku tertarik bekerja ke Batam karena informasi dari saudaranya yang lebih dulu bekerja di sana. Lulusan sebuah SMK swasta di Ngaglik itu mengaku, sudah menyiapkan diri untuk dapat diterima di perusahaan elektronik. “Sudah ada saudara juga di sana [Batam]. Gajinya juga tinggi dibandingkan kalau bekerja di sini [Sleman],” ucap gadis berusia 18 tahun itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya