SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak takut terhadap orangtua. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Tidak selalu penuh kasih sayang, tak sedikit anak justru takut terhadap orangtua mereka sendiri. Padahal seharutnya ayah dan ibu adalah sahabat terbaik anak di rumah, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini yang justru kian menguatkan bonding.

Dalam relasi yang normal seharusnya anak tidak takut berlebihan terhadap orangtua mereka sendiri. Yang wajar adalah anak memiliki rasa segan dan hormat kepada ayah ibu mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jika anak memiliki rasa takut berlebihan terhadap orangtua, menurut psikolog Gracia Ivonika,  ini bisa membuat anak enggan menjalin kedekatan dengan ayah ibu.

Bagaimana tanda-tanda anak takut terhadap orangtua? Berikut ini beberapa perilaku yang ditunjukkan buah hati sebagaimana mengutip laman klikdokter.com, Sabtu (26/6/2021):

Baca Juga: Covid-19 Berpengaruh Terhadap Kasus Stunting Anak, Ini Penjelasannya

- Anak lebih sering menyendiri, dan cenderung menghindari interaksi dengan orangtuanya
- Anak hanya menuruti orangtua secara pasif, sekalipun sejalan dengan keinginannya
- Anak tidak berani terbuka dengan hal-hal yang dipikirkan, rasakan, atau harapkan.
- Anak menjadi sering menangis dan cenderung pendiam
- Anak tampak canggung, sering menunduk atau menghindari kontak mata saat berinteraksi dengan orangtua.

Namun, Gracia menekankan perilaku tersebut tidak melulu menjadi tanda anak takut orangtua akibat sesuatu yang terjadi di rumah. Artinya, anak bisa berperilaku tersebut bisa jadi ada hal lain yang dialaminya, termasuk di luar lingkungan rumah.

“Jika ditemukan tanda-tanda tersebut dan sudah mengganggu relasi orangtua dengan anak, sebaiknya jangan langsung berasumsi. Orangtua bisa pelan-pelan melakukan pendekatan kepada anak secara hangat dan tanpa memaksa,” saran Gracia.

Berikut ini penyebab anak takut orangtua, antara lain:

1. Pola asuh

Pola asuh orangtua memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membentuk kepribadian anak. Jika orangtua bersikap terlalu keras, hal itu tidak hanya membuatnya takut, tetapi juga bisa menciptakan kepribadian anak yang buruk.

“Kalau pola asuh yang diterapkan otoriter, anak akan merasa tidak berdaya dan tidak punya kendali untuk mengungkapkan pendapat, keinginan, harapan,” ucap Gracia.

Baca Juga: Anak Shandy Aulia Diejek, Begini Penjelasan Pakar tentang Kurang Gizi

“Oleh sebab itu, anak dapat menjadi pasif untuk mengikuti aturan dan arahan yang ditentukan orangtua,” sambung Gracia.

2. Sikap negatif orangtua

Dilansir dari Huffingpost, berteriak atau menggunakan kata-kata kasar untuk mendisiplinkan anak bisa membuat mereka berperilaku lebih buruk saat menghadapi ketakutan.

Anak-anak yang didisiplinkan dengan cara tersebut juga lebih mungkin untuk mengalami depresi. Mereka pun lebih rentan berperilaku tidak baik di sekolah, sering berbohong kepada orangtua, atau bahkan berkelahi dan mencuri.

Baca Juga: Begini Cara Mengajari Anak Berwirausaha Sejak Dini

3. Hubungan anak dan orangtua tidak dekat

Hubungan orangtua dan anak yang tidak terjalin dengan baik dapat membuat si kecil menjadi canggung untuk bersikap terbuka. Mereka pun akan bersikap lebih berhati-hati dan tertutup di hadapan orangtuanya.

4. Masalah dalam keluarga

Penyebab anak takut terhadap orangtua berikutnya adalah masalah dalam keluarga misalnya perceraian atau kekerasan di dalam rumah tangga. Tidak hanya takut, hal tersebut bahkan dapat membuat anak mengembangkan perasaan benci atau tidak suka pada orangtuanya.

“Adanya masalah di dalam keluarga, seperti hubungan yang tidak harmonis, dapat mempersepsikan orangtua dalam konteks yang cenderung negatif,” tutur Gracia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya