SOLOPOS.COM - Ilustrasi proses membekukan sel telur. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Meskipun terbilang aman, membekukan sel telur seperti dilakukan Luna Maya tetap dapat menyebabkan berbagai risiko. Pembekuan sel telur juga dikenal dengan istilah oocyte cryopreservation. Proses ini dilakukan dengan mengambil sel telur terbaik dari dalam rahim wanita.

Sebelum mengetahui risikonya, terlebih dulu mari kita mengetahui prosedur membekukan sel telur. Setelah diambil, langkah selanjutnya adalah sel telur akan dibekukan dan disimpan di dalam laboratorium dalam jangka waktu yang telah disepakati. Ketika wanita sudah siap untuk kehamilan, sel telur dapat dicairkan untuk kemudian dibuahi dan dimasukan kembali ke dalam rahim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir dari Mayo Clinic, proses oocyte cryopreservation berbeda dengan pembekuan embrio karena tidak memerlukan sperma. Sel telur wanita tidak dibuahi sebelum dibekukan atau disimpan.  Sebelum mengenali risikonya, ada beberapa alasan mengapa wanita memilih untuk membekukan sel telur.

Baca Juga: Antisipasi Umur Biologis, Luna Maya Sudah Membekukan Sel Telur

Berikut ini beberapa kondisi yang menyebabkan wanita melakukan prosedur ini :

– Memiliki kondisi kesehatan yang memengaruhi kesuburan, seperti anemia sel sabit, penyakit autoimun, perubahan gender, dan sebagainya.
– Mengidap kanker dan pengobatannya bisa memengaruhi kesuburan. Terapi radiasi untuk kanker umumnya bisa memengaruhi jumlah sel telur dan menyebabkan kesuburan jadi menurun. Pembekuan sel telur bisa jadi solusi bagi penderita kanker yang berencana memiliki momongan.
– Sedang menjalani fertilisasi in vitro atau program bayi tabung .
– Sengaja menunda kehamilan dengan alasan tertentu. Biasanya, pembekuan sel telur dilakukan oleh wanita yang belum siap hamil di usia muda.

Baca Juga: Begini Proses Membekukan Sel Telur Seperti Dilakukan Luna Maya

Meskipun terbilang aman untuk program kehamilan, pembekuan sel telur tetap dapat menyebabkan berbagai risiko. Dikutip dari Mayo Clinic dan klikdokter, Senin (17/1/2022), berikut risiko yang bisa terjadi:

1. Efek Samping Obat Penyubur Kandungan

Risiko pertama membekukan sel telur berasal dari obat penyubur kandungan. Obat penyubur kandungan bekerja dengan merangsang terjadinya ovulasi. Setelah ovulasi dan sel telur diambil, ovarium dapat nyeri serta membengkak. Gejala yang mungkin muncul bisa berupa sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare.

2. Komplikasi Pengambilan Sel Telur

Penggunaan jarum untuk mengambil sel telur berisiko menyebabkan perdarahan, infeksi, atau kerusakan pada usus, kandung kemih, dan pembuluh darah.

Baca Juga: Berapa Biaya Membekukan Sel Telur Seperti Dilakukan Luna Maya?

3. Tak Selalu Berhasil

Ketika membekukan sel telur, wanita berharap kehamilannya dapat terjadi di kemudian hari. Sayangnya, tidak ada yang bisa menjamin wanita bisa berhasil hamil setelah mencairkan sel telurnya di kemudian hari.

Setelah mengetahui fakta medis mengenai pembekuan sel telur, apakah Anda tertarik mencoba hal ini? Anda juga perlu tahu, biaya membekukan sel telur ini juga cukup mahal karena harus dilakukan oleh dokter kandungan yang benar-benar ahli dalam bidangnya.

Mengutip laman sehatq, segera hubungi atau berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami kondisi berikut setelah pengambilan sel telur:

– Demam yang lebih tinggi dari 38.6 derajat celcius
– Nyeri perut berat
– Penambahan berat badan lebih dari 0.9 kg dalam 24 jam
– Perdarahan vagina yang banyak (sampai harus mengganti pembalut lebih dari 2 kali dalam satu jam)
– Kesulitan buang air kecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya