SOLOPOS.COM - Ilustrasi mulut kering (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA--Ada sejumlah gejala baru Corona selama Bulan Puasa. Karena itu kita perlu mewaspadainya.

Tips kesehatan kali ini membahas gejala baru Corona selama Bulan Bulan Puasa. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mulut kering hingga gangguan pendengaran menjadi gejala baru penyakit virus Corona dan ini mulai muncul pada beberapa pasien selama bulan puasa. Menurut laporan terbaru dari National Institute of Health, setengah dari pasien virus Corona menderita gejala penyakit mulut selama infeksi. Ketika kasus virus Corona terus bertambah dan Covid-19 terus bermutasi, maka orang-orang perlu mewaspadai beberapa gejala baru yang kurang dikenal yang mulai muncul pada banyak pasien.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Departemen Mikrobiologi dan Pengendalian Infeksi Dharamshila Narayana Superspeciality Hospital, Gitali Bhagawati, mengatakan varian baru virus Corona termasuk varian Inggris, varian mutan ganda menyebar lebih cepat sehingga keragaman gejala juga terlihat.

Virus Corona baru tersebut sangat menular kepada semua kelompok umur, berada pada tingkat risiko yang sama. Adapun gejala umum infeksi adalah demam tinggi sampai rendah, batuk, pilek, sesak napas, pilek, nyeri badan, hilangnya rasa dan bau sudah umum terjadi.

Baca Juga: Ini Cara Mencegah Maag Kambuh Saat Puasa

“Tapi gejala seperti mulut kering, tidak mengeluarkan air liur, gejala GI [gastrointestinal] dan sakit kepala adalah gejala yang sekarang banyak dibicarakan,” jelasnya seperti mengutip laman Bisnis.com, Selasa (13/4/2021).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa kontak langsung dengan orang yang sakit C0vid-19 atau melalui transmisi udara tetap menjadi penyebab utama penyebaran virus Corona.

Menurut CDC, gejala yang diketahui yang diidentifikasi oleh para peneliti global adalah demam, batuk, menggigil, sesak napas atau kesulitan bernapas, gemetar berulang dengan nyeri otot atau tubuh yang menggigil, sakit kepala, sakit tenggorokan, kehilangan rasa atau bau.

CDC menyarankan bahwa perkembangan atau gejala yang tidak biasa tidak boleh dikesampingkan dan memerlukan pengujian. Seperti termasuk konjungtivitis atau mata merah muda, gangguan pendengaran, pendengaran berkurang, sakit telinga, dll, dan gangguan gastrointestinal.

Sementara sebelumnya dokter dari RS Burjeel Abu Dhabi,  Faisal Dalfi, mengatakan pasien Corona yang menunjukkan gejala ringan atau asymptomatic (tak menunjukan gejala) masih dapat menjalankan puasa. Ini berbeda dari pasien yang butuh perawatan medis akibat Corona.

Baca Juga: Begini Cara Memenuhi Asupan Cairan Tubuh Saat Puasa

"Pasien-pasien yang memiliki gejala moderat atau parah dirawat dalam isolasi di rumah sakit dan tentunya pasien-pasien ini tidak akan bisa menjalani puasa Ramadan," ujar Dalfi seperti dilansir Gulf News, belum lama ini.

"Sebaliknya, mayoritas pasien tanpa gejala atau mereka yang mengidap gejala ringan akan masih bisa tetap di rumah dan mengurus diri mereka," lanjutnya.

Dokter penyakit menular di Cleveland Clinic Abu Dhabi, Dr. Fernanda Bonilla, turut menegaskan bahwa pasien yang tak memiliki gejala Corona yang merasa sehat masih bisa puasa. Namun, mereka harus mengawasi kesehatan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya