SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengukur suhu tubuh. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-India melaporkan munculnya penyakit baru yang dikenal sebagai infeksi superbug, ketahui sejumlah fakta terkait penyakit ini.  Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Superbug adalah bakteri, parasit, atau virus yang resisten terhadap paparan antibiotik dan obat lainnya yang bisa digunakan untuk mengatasi infeksi. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja, khususnya orang-orang yang mengalami gangguan imun sistem.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus infeksi superbug di India melonjak sebesar 10 persen dalam satu tahun. The Indian Council Medical Research mendesak pemerintah India untuk terus melakukan pencegahan krisis kesehatan akibat penyakit ini.

Baca Juga: Dokter Larang Orang Tua Beri Antibiotik saat Anak Demam tanpa Indikasi

Perwakilan dari Indian Council Medical Research, Dr. Kamini Walia, mengatakan bahwa resistensi antibiotik bisa berpotensi menjadi pandemi jika tidak dilakukan tindakan pencegahan.

Melansir The Lancet, pada 2019 tercatat 1,27 juta kematian di seluruh dunia akibat resistensi antibiotik. Bahkan di India, kondisi ini menyebabkan 60.000 kematian pada bayi yang baru dilahirkan setiap tahunnya.

Berikut ini adalah beberapa fakta yang perlu kamu ketahui seputar infeksi superbug yang muncul di India seperti dikutip dari halodoc.com pada Rabu (26/10/2022):

1. Bakteri Jadi Penyebabnya

Setiap spesies bakteri berpotensi untuk menjadi superbug. Infeksi ini semakin banyak terjadi akibat penggunaan antibiotik yang kurang tepat. Ketika seseorang tidak mengonsumsi antibiotik tidak sesuai anjuran, maka bakteri tidak akan sepenuhnya menghilang dan tersisa dalam tubuh. Apapun jenis bakteri yang tersisa di dalam tubuh dapat berevolusi untuk bertahan hidup dari antibiotik yang digunakan.

2. Jenis Bakteri Pemicu Infeksi

Fakta berikutnya terdapat 12 keluarga bakteri yang berpotensi untuk memicu infeksi superbug yang terjadi di India ini. Bakteri ini dikategorikan menjadi tiga karakter yaitu kritis, tinggi, dan sedang.

Baca Juga: Rutin Makan Buah dan Sayur Kurangi Risiko Kanker

Sedangkan, ada tiga jenis jenis keluarga bakteri yang masuk ke dalam karakter kritis dan perlu diwaspadai, seperti:

– Enterobacteriaceae (CRE). Bakteri ini menyebabkan kematian sebesar 50 persen pada pengidapnya.
– Acinetobacter baumannii. Bakteri ini memicu risiko penyakit pneumonia dan infeksi darah.
– Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini dapat menyebar melalui peralatan medis yang terkontaminasi dan tidak dibersihkan secara tepat.

Baca Juga: Fomepizole Obat Gagal Ginjal Akut pada Anak Diberikan Gratis

3. Gejalanya Sangat Umum

Gejalanya bisa dialami berbeda-beda pada tiap orang yang terinfeksi. Namun, umumnya gejala akan berupa:

– Demam ringan.
– Kelelahan.
– Diare.
– Batuk.
– Badan tidak nyaman.
– Nyeri sendi.

Gejala infeksi ini hampir serupa dengan gejala infeksi lainnya. Namun, saat mengalami infeksi superbug, gejala tidak akan membaik meskipun telah diberikan obat khususnya antibiotik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya