SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung berwisata di Umbul Ponggok, Polanharjo, Klaten, Minggu (4/10/2015). Sejak 2014, kunjungan ke objek wisata yang menawarkan snorkeling di air tawar itu terus melonjak. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Kesejahteraan warga Klaten, Pemdes Ponggok menargetkan BUMDes bisa meraih pendapatan Rp7 miliar dari Umbul Ponggok pada 2016.

Solopos.com, KLATEN–Pemerintah Desa Ponggok menggulirkan sejumlah program kesejahteraan bagi warga setempat. Dana guna program itu salah satunya bersumber dari pendapatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Desa (Sekdes) Ponggok, Yani Setyadi, mengatakan program kesejahteraan digulirkan meliputi satu rumah satu sarjana berupa pemberian uang saku Rp300.000/bulan kepada mahasiswa asal Desa Ponggok. Saat ini, ada 37 mahasiswa yang memanfaatkan program.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, ada 150-an jompo dan anak yatim piatu yang mendapat santunan lauk pauk Rp150.000/bulan. Sementara, untuk kesehatan pemerintah desa setempat menggulirkan program jaminan kesehatan atau jaminan kesehatan desa (Jamkesdes) bagi warga yang belum terkaver jaminan kesehatan nasional dan jaminan kesehatan daerah.

“Bagi warga di luar PNS dan di luar pekerja pabrik yang belum mendapatkan jaminan kesehatan, mereka masuk jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS secara mandiri dengan pembiayaan premi dikaver desa. Jumlah warga yang sudah terkaver jaminan kesehatan melalui desa itu ada 100-an orang. Mereka masuk dalam pelayanan kesehatan kelas III,” urai dia saat ditemui wartawan di kantor desa setempat, Senin (11/1/2016).

Yani mengatakan program tersebut bergulir sejak 2014 silam. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Dana yang digunakan untuk menggulirkan program itu bersumber dari pendapatan asli desa serta BUMDes dengan sumber pendapatan terbesar dari pengelolaan Umbul Ponggok.

Sementara itu, Direktur BUMDes Tirta Mandiri, Untung Margono, mengatakan sumber pendapatan BUMDes diperoleh dari pengelolaan sejumlah unit usaha seperti pengelolaan air bersih, kios kuliner, kredit, dan penyewaan gedung. Pendapatan paling besar diperoleh dari pengelolaan wisata Umbul Ponggok yang belakangan semakin moncer.

Sumber pendapatan Umbul Ponggok diantaranya retribusi tiket masuk serta penyewaan fasilitas seperti pelampung, snorkeling, serta jasa foto bawah air. Selama 2015, jumlah kunjungan ke umbul itu rata-rata 30.000 orang/bulan. Jumlah itu meningkat dibanding 2014 dengan 20.000 orang/bulan. “Pendapatan dari umbul menyumbang sekitar 80 persen dari nilai total pendapatan BUMDes,” kata dia.

Capaian pendapatan itu melebihi target 2015 yakni Rp3,8 miliar. Pada 2016, BUMDes ditarget meraih pendapatan hingga Rp7 miliar. “Upaya kami untuk mengejar target itu otomatis mempercepat gerak marketing yang melakukan promosi termasuk ke universitas,” ungkapnya.

Disinggung pengembangan Umbul Ponggok pada 2016, Untung mengatakan revitalisasi masih dilakukan. Rencananya, pengelola menambah pemandangan bawah air seperti karang buatan serta miniatur hewan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya