SOLOPOS.COM - Gedung RSUD dr Moewardi, Solo

Kesehatan warga Solo, 30 anak yang dirawat di RSUD dr. Moewardi diwisuda setelah sembuh dari kanker.

Solopos.com, SOLO–Parwi, 37, mengaku sangat gembira menyaksikan putrinya yang berusia 6 tahun diwisuda di gedung Radologi Lantai 3 RSUD Dr Moewardi, Solo, Sabtu (13/2/2016). Bersama 29 anak-anak lainnya, putri Parwi itu mendapatkan plakat dan juga piagam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terlebih, yang mewisuda anaknya itu adalah Wali Kota terpilih Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, Dirut RSUD dr. Moewardi, dr. Endang Agustinar, M.Kes., dan Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto.
Meski demikian, kegembiraan Parwi ini belum sebanding dengan kegembiraannya menyaksikan putrinya itu sembuh dari kanker yang pernah diidapnya.

“Seolah tidak ada taranya kebahagiaan saya melihat anak saya sembuh dari kanker,” kata warga Salakan, Kecamatan Teras, Boyolali ini.

Putri Parwi menderita kanker usus sejak berusia sekita 1 tahun. Saat itu perutnya membesar dalam waktu yang sangat singkat. Selain itu, anak putri keduanya ini juga tidak dapat buang air besar. Parwi pun sangat sedih dan ketakutan sehingga membawanya ke puskesmas di desanya. Lalu puskesmas merujuk ke rumah sakit di Boyolali. Namun karena anaknya dinilai harus ditangani secara khusus, dia dirujuk ke RSUD dr. Moewardi.

Akhirnya, putrinya dioperasi dan menjalani kemoterapi selama sekitar satu tahun. “Saya senang sekali anak saya sekarang sudah sembuh,” jelas dia kepada Solopos.com.

Putri Parwi ini adalah satu dari 30 peserta Wisuda Survivor Kanker Periode 2016 yang diselenggarakan Childhood Cancer Care (3C) yang merupakan sukarelawan peduli anak-anak pengidap kanker dengan RSUD dr. Moewardi.

Sementara itu, ketua panitia acara, Megayani Santoso mengatakan kegiatan rutin (hampir setahun sekali) ini merupakan semacam perayaan bagi anak-anak yang sudah sembuh dari kanker.

“Mereka adalah anak-anak yang telah selesai menempuh treatment pasca penanganan penyakit kanker di rumah sakit ini. Mereka berasal berbagai wilayah di Soloraya, Jawa Tengah dan daerah lainnya.

Sementara itu, salah satu dokter RSUD Dr Moewardi yang merupakan salah satu penggagas 3C, dr Muhammad Riza SpA, mengatakan anak-anak tersebut mengalami masalah kanker yang berbeda, baik jenis maupun stadiumnya. “Mereka ini beda-beda. Kankernya beda, tingkatnya juga berbeda beda. Makanya masing-masing anak ini waktu penanganannya berbeda-beda pula,” kata dia.

Setelah mereka selesai kemoterapi yang dia istilahkan dengan “sekolah” agar tidak memberi kesan menakutkan, mereka diwisuda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya