SOLOPOS.COM - Rumah Sakit Indriati di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Kesehatan Sukoharjo, RS Indriati di Solo Baru dilengkapi berbagai peralatan canggih.

Solopos.com, SUKOHARJO — Rumah Sakit (RS) Indriati di Solo Baru, Sukoharjo, diresmikan oleh Bupati Wardoyo Wijaya, Selasa (23/5/2017). Dilengkapi peralatan medis serbacanggih, rumah sakit ini memasang tarif Rp200.000/malam hingga Rp1.250.000/malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu peralatan canggih yang dimilik RS Indriati adalah X-Ray Mobile untuk mendiagnosis penyakit di orang tubuh menggunakan sinar X. Alat berbentuk kotak itu terdapat di ruangan radiologi. Tak ada goresan sedikit pun pada mesin berukuran 1,5 meter x 1 meter itu saat Solopos.com melihatnya seusai peresmian RS.

Warna putih mesin belum memudar. Ada monitor yang melekat di tengah mesin. Tepat di sekitar monitor terdapat beberapa tombol dan kabel yang tersambung dengan tempat tidur.

X-Ray mobile yang dilengkapi monitor ini merupakan peralatan medis satu-satunya yang dimiliki rumah sakit di Indonesia. Tak hanya X-Ray mobile, RS Indriati memiliki sederet peralatan medis super canggih yang jarang dimiliki rumah sakit swasta di Jawa Tengah.

Rumah sakit bertaraf internasional ini juga mempunyai radioterapi linear accelerator atau linac. Alat berteknologi mutakhir ini berfungsi memberikan terapi penderita penyakit kanker. “Linac sedikit rumit dan butuh waktu lama untuk beroperasi. Sekarang baru diinstal, mudah-mudahan bisa dioperasikan mulai Agustus mendatang,” kata Direktur RS Indriati Solo Baru, Imelda Tandiyo, di sela-sela grand opening di lobi rumah sakit setempat, Selasa (23/5/2017).

Peralatan medis lainnya, magnetic resonance imaging (MRI) 1,5 tesla, digunakan untuk mengetahui diagnosis penyakit agar lebih akurat. Alat ini juga merupakan satu-satunya yang dimiliki rumah sakit swasta di Jateng-DIY.

Seluruh peralatan medis di RS Indriati menggunakan teknologi digital dan high definition. Hal ini untuk menunjang pelayanan prima terhadap pasien rumah sakit.

“Peralatan canggih harus disokong sumber daya manusia [SDM] yang mumpuni. Jumlah dokter di rumah sakit sekitar 100 orang baik spesialis, subspesialis, dan umum,” terang dia.

Imelda menjelaskan pelayanan medis dengan konsep cluster itu disesuaikan spesialisasi. Konsep cluster itu disokong empat pusat pelayanan medis yang menjadi keunggulan rumah sakit.

Keempat pusat pelayanan medis itu yakni pusat pelayanan kanker atau cancer centre, jantung, saraf, dan tulang belakang, serta orthopedi. Masing-masing pusat pelayanan medis memiliki dokter berpengalaman dan peralatan canggih.

Dalam waktu dekat, lanjut Imelda, manajemen rumah sakit bakal menandatangani kerja sama atau MoU dengan Kantor Cabang Utama BPJS Kesehatan Surakarta. “Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum penandatanganan kerja sama terkait pelayanan peserta BPJS. Hal ini merupakan komitmen rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat,” terang dia.

Wakil Direktur Medis RS Indriati Solo Baru, Bambang Santoso, mengungkapkan RS Indriati bernaung di bawah PT Delta Merlin dengan lahan seluas 1,8 hektare. Jumlah tempat tidur di RS Indriati sebanyak 500 bed.

Saat ini, rumah sakit baru menyediakan sekitar 150 bed dan bakal ditambah secara bertahap. Rumah sakit ini juga dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti auditorium, commercial area, dan helipad untuk mempercepat evakuasi para pasien.

“Kami ingin menjadi mitra pemerintah untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Saya berharap RS Indriati menjadi rumah sakit pendidikan bagi para dokter dan tenaga kesehatan lainnya,” tutur dia.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengapresiasi komitmen manajemen RS Indriati yang mematuhi perundang-undangan. Sesuai UU No. 36/2009 tentang Kesehatan menyebutkan semua rumah sakit harus melayani peserta BPJS Kesehatan dalam keadaan darurat.

Wardoyo berharap tak ada diskriminasi peserta BPJS Kesehatan yang berobat di rumah sakit. “Walaupun bangunan rumah sakit mewah namun RS Indriati tetap melayani peserta BPJS Kesehatan. Saya apresiasi komitmen manajemen rumah sakit,” kata dia.

Acara grand opening RS Indriati ditandai pemukulan gong dan penandatanganan prasasti oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya. Acara grand opening rumah sakit juga dihadiri Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sujiatmi Notomiharjo, para pejabat Pemkab Sukoharjo, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Grogol serta ratusan tamu undangan.

Berikut fasilitas yang disediakan RS Indriati:
– Lahan RS Indriati seluas sekitar 1,8 hektare dengan gedung rumah sakit 29 lantai.
– Total tempat tidur sebanyak 500 bed. Saat ini, rumah sakit baru menyediakan 150 bed dan akan ditambah secara bertahap.
– Tarif kamar terendah yakni kelas III senilai Rp200.000/malam. Sementara tarif kamar tertinggi yakni kelas VIP senilai Rp1.250.000/malam.
– Jumlah dokter sebanyak 100 orang yang terdiri spesialis, subspesialis, dan umum.
– Memiliki fasilitas pendukung seperti helipad dan peralatan medis super canggih antara lain radioterapi linear accelerator atau linac, X-ray mobile dilengkapi monitor dan magnetic resonance imaging (MRI) 1,5 tesla.
– Empat pusat pelayanan medis menjadi keunggulan rumah sakit yakni pusat pelayanan kanker atau cancer centre, jantung, saraf, dan tulang belakang, serta orthopedi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya