SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kresek berwarna hitam merupakan plastik hasil daur ulang dari berbagai macam plastik.

Harianjogja.com, JOGJA– Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat agar menghindari penggunaan kantong plastik atau berwarna hitam sebagai bungkus daging kurban karena dapat tertempel cemaran kimia berbahaya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kresek hitam berbahaya untuk [bungkus] daging kurban karena hasil daur ulang,” kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY I Gusti Ayu Adhi Aryapatni seperti dikutip Antara, Jumat (2/9/2016).

Ia menjelaskan kresek berwarna hitam merupakan plastik hasil daur ulang dari berbagai macam plastik dengan proses yang tidak higienis. Plastik hasil daur ulang ini masuk katagori “nonfood grade” atau tidak memenuhi syarat kimia makanan.

“Berasal dari daur ulang beragam plastik yang bisa mengandung logam berat, mikrobra atau kandungan kimia berbahaya yang bisa menempel pada makanan,” kata dia.

Makanan yang terkontaminasi kandungan logam berat, menurut dia, akan berbahaya jika dikonsumsi karena logam berat tidak akan mampu dicerna jika masuk ke dalam tubuh.

Oleh sebab itu, kresek hitam dinilai cukup berbahaya jika digunakan sebagai bungkus primer makanan atau bahan makanan. Kresek berwarna hitam, menurut dia, bisa saja digunakan sebagai bungkus asal tidak memiliki kontak langsung dengan makanan.

“Tidak apa-apa asal sebelum dimasukkan plastik hitam, daging kurban tidak kontak langsung dengan kresek tapi dibungkus dengan plastik bening atau daun terlebih dahulu,” kata dia.

Ayu mengatakan selain kresek berwarna hitam, sebetulnya plastik berwarna lainnya seperti putih, merah, kuning, serta biru juga memiliki potensi berbahaya serupa jika digunakan sebagai bungkus makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya