SOLOPOS.COM - Konfrensi pers di ruang sidang 1 Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Selasa (19/9/2017). (Abi Mufti/JIBI/Harian Jogja)

Kesehatan masyarakat mengenai seminar otoritas veteriner.

Harianjogja.com, SLEMAN — Dalam seminar Otoritas Veteriner, diketahui 67% penyakit menular pada manusia ditularkan hewan. Acara yang digelar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) ini dalam rangka Dies Natalis ke 71 FKH UGM Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Maka perlu disampaikan beberapa rekomendasi dari hasil seminar tersebut kepada lembaga terkait. Yang fokusnya pada implementasinya.

Otoritas Veteriner merupakan turunan dari UU No. 41/2014 jo UU No. 18/2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan, serta dapat difungsikan secara Nasional yang berpedoman pada PP No. 3/2017 tentang otoritas veteriner.

“Otoritas veteriner merupakan kelembagaan yang punya wewenang dibidang kesehatan hewan, yang mengatur dan menentukan status kesehatan hewan disuatu wialayah dan tindakan apa yang perlu dilakukan,” ungkap Widato Sri Nugroho sebagai Ketua Perhimpunan Hewan Indonesia cabang DIY.

Ia mengatakan, problem selama ini yang berjalan adalah, kita hanya fokus pada peternakannya, padahal hewan itu tidak hanya ternak, ada satwa liar, animal, ikan, dll.

Hal tersebut yang akan diwadahi dari otoritas veteriner, untuk menentukan status kesehatan hewan dan tindakan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana menjaga kesehatan hewan itu agar semakin baik.

Mantan Dirjen Kementerian Pertanian Prabowo Respatio Caturoso dalam penjelasannya, banyak menyampaikan beberapa rumusan dari hasil seminar otoriras veteriner, yang salah satunya.

“Kewenangan dan kompetensi sumber daya manusia otoritas veteriner dari pusat hingga daerah, harus segera diimplementasikan, karena berperan penting dalam pengambilan keputusan tertinggi,” tegasnya saat jumpa pers di Ruang Sidang 1 FKH UGM, Selasa (19/9) siang.

Menurutnya, dalam penanganan penyakit hewan menular, yaitu dengan otoritas veteriner, yang dokter hewannya telah memiliki kedudukan yang jelas dalam masalah tersebut.

“Ada 67% penyakit yang ditularkan pada manusia, itu disebabkan oleh penyakit hewan menular,” katanya.

Yang namanya firus cepat sekali bergerak, sehingga jika tidak ada struktur (lembaga) yang sempurna dan juga jelas, Ditakutkan dampak dari wabah liar itu, akan semakin tak teratasi, paparnya.

Ia menjelaskan, dalam perkembangan yang terjadi, dokter hewan tidak bisa menangani fungsi dan tugas pokok, saat terjadi wabah liar. Hasilnya, dokter hewan tidak mampu mengatasinya, karena strukturnya tidak sebangun dengan pemerintah daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya