SOLOPOS.COM - Para wali pengampu yatim, piatu, yatim-piatu di Karanganyar mengantre pencairan dana bantuan sosial (bansos) Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) 2021 di di Kantor Dinsos Karanganyar, Rabu (12/1/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bagi Larto, kehilangan istri karena Covid-19 pada Februari 2020 lalu menyisakan kesedihan yang panjang. Selain tak ada lagi teman hidup, ia juga harus mengurus kedua anaknya yang masih berusia empat tahun dan usia SMA, sendirian.

Nahasnya, sekarang ia tidak lagi bekerja setelah dikeluarkan dari perusahaan tempat ia mencari penghidupan. Namun yang paling membuat warga Titang, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar ini bersedih adalah kondisi anak keduanya yang berumur empat tahun itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Larto, sepeninggal istrinya, anak keduanya ini mengalami kendala saat berjalan. Larto enggan menceritakan detail apa yang dialami anaknya itu. Ia hanya menceritakan bahwa anaknya itu sudah sempat bisa berjalan, bahkan berlari seperti anak-anak lain seumurannya.Tetapi kemudian mendadak tidak bisa berjalan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: 341 Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 Karanganyar Terima Bansos Segini

“Tadinya dia bisa jalan. Tetapi setelah ibunya meninggal, dia tidak bisa berjalan lagi,” ujarnya saat ditemui usai mengurus pencairan bantuan sosial (bansos) Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) untuk Anak Yatim, Piatu, Yatim Piatu akibat Covid-19 di Dinas Sosial Karanganyar, Rabu (12/1/2022).

Sambil mengusap air matanya, Larto menceritakan bahwa berbagai upaya pengobatan dan terapi sudah ia lakukan. Namun belum membawa perkembangan nyata bagi anaknya. Barulah empat bulan terakhir ini anaknya diterapi di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo dan hasilnya signifikan.

”Empat atau lima kali menjalani pengobatan berbeda, tapi belum jodoh. Lalu sejak empat bulan terakhir saya bawa berobat ke Rumah Sakit Kasih Ibu, hasilnya bagus dan alhamdulillah sekarang sedikit-sedikit sudah bisa jalan lagi,” imbuhnya seraya menambahkan anak bungsunya itu sudah masuk PAUD.

Baca Juga: Waduh! Rekening Terblokir, Seratusan Penerima Bantuan PKH Karanganyar Gigit Jari

Di sisi lain ia sangat bersyukur mendapat bansos Atensi dari pemerintah. Ia mengatakan uang Rp800.000 (akumulasi empat bulan pada September-Desember 2021) akan ia gunakan untuk mendukung pengobatan yang sedang dijalani anaknya itu.

“Dulu saya pernah jadi satpam. Saya juga pernah kerja di pabrik, tapi dikeluarkan karena saya sering izin mengurus anak. Sekarang saya menganggur. Kami makan dari sisa uang yang ada. Dan alhamdulillah ini dapat bantuan. Akan saya pakai utamanya untuk pengobatan anak,” imbuhnya.

Sementara itu, penerima bansos lainnya, Risa, mengatakan bansos itu akan ia gunakan untuk membeli peralatan sekolah kedua adiknya. “Ibu saya meninggal karena Covid-19 pada Juni 2021. Kebetulan adik saya dua, jadi dapat bantuannya juga dua dan mereka semua masih [usia] sekolah. Nanti uang ini akan kami pakai untuk keperluan sekolah mereka,” ujar warga Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya