SOLOPOS.COM - Retno Winarsih, 48, menjajakan dagangannya di Pasar Kota Wonogiri sambil memakai masker, belum lama ini. (Solopos.com-Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Kesadaran akan perlunya patuh protokol kesehatan sesuai pedoman pencegahan penularan virus corona pemicu Covid-19 semakin melekat di kalangan warga Wonogiri, Jawa Tengah. Bahkan warga merasa ada yang kurang tatkala mereka tidak mengenakan masker.

Pengakuan atas kesadaran protokol Covid-19 itu antara lain dikemukakan Retno Winarsih saat duduk di belakang meja tempatnya mejajakan dagangan aneka penganan sambil memperhatikan setiap pengunjung Pasar Kota Wonogiri, belum lama ini. Perempuan 48 tahun itu bermasker kain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sesekali dia menjajakan dagangannya kepada pengunjung. Suaranya tak terlalu jelas karena mulutnya terhalang masker. Pengunjung berseliweran sambil mengamati berbagai komoditas yang dijual para pedagang.

Boy Group Pentagon Raih Kemenangan Setelah 4 Tahun Debut

Mayoritas mereka memakai masker. Saat proses transaksi pun mereka tetap memakai masker dengan benar. Pedagang juga melakukan hal sama. Ada pedagang yang memakai masker, tetapi hanya menutup dagu. Namun, saat berinteraksi dengan konsumen pedagang membetulkan posisi masker.

Orang-orang di berbagai tempat mengenakan masker, baik masker scuba, kain, maupun masker medis. Pengunjung pusat perbelanjaan, seperti Baru Toserba, tak ada yang tak memakai masker. Manajemen mewajibkan pengunjung memakai masker. Jika tak mengindahkan aturan, pengunjung dilarang masuk. Para pengguna jalan pun memakai masker.

Tetap Pakai Masker

Meski beberapa lama tak ada konsumen yang menghampiri, Retno tetap memakai masker. Bagi Retno memakai masker kini sudah menjadi budaya baru atau kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari. Perempuan warga Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri itu merasa ada yang kurang jika tak memakai masker.

Ahli Malaysia Yakin Bungkus Makanan Tak Tularkan Covid-19

Dia pun lebih memilih pulang mengambil masker atau membeli masker baru jika lupa tak membawa masker saat ke luar rumah. “Kalau berada di luar rumah enggak pakai masker rasanya seperti ada sesuatu yang kurang,” ucap Retno.

Sebagai orang kecil, dia tak mampu jika harus mengakses layanan rapid test atau deteksi cepat, terlebih tes usap atau swab untuk mendiagnosis Covid-19 secara berkala. Retno dan keluarganya hanya menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan baik menggunakan hand sanitizer atau pencuci tangan tanpa bilas maupun menggunakan sabun dan air. Kesadaran protokol Covid-19 itu sederhana tapi mampu melindungi jiwanya, keluarga, dan orang lain dari Covid-19 di Wonogiri.

“Sekarang saya sangat jarang bersalaman dengan orang. Orang juga jarang mengajak bersalaman. Artinya semua sudah menyadari bahwa selama pandemi Covid-19 ini semua pihak harus saling menjaga. Kalau pun terpaksa harus bersalaman, saya biasanya langsung mencuci tangan setelahnya,” ulas Retno.

SM Entertainment Resmi Tanggapi Rumor Trainee Yoo Ji-min

Iis, 25, warga Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, mengaku selalu bermasker jika beraktivitas di luar rumah. Dia pun membiasakan anaknya yang masih kecil memakai masker. Selain itu dia mengajari anaknya mencuci tangan.

Terbiasa Hidup Sehat

Selain untuk menerapkan kesadaran protokol pecegah penularan Covid-19, warga Wonogiri melakukan itu karena ingin anaknya kelak terbiasa hidup bersih untuk menjaga kesehatan. “Misalnya pas mau pergi ke suatu tempat saya lupa enggak pakai masker, saya memilih pulang dulu buat mengambil masker,” ujar Iis.

Namun, belum semua warga Wonogiri memiliki kesadaran pentingnya memakai masker sebagai kesadaran protokol pencegahan penularan Covid-19. Tim Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Wonogiri hampir selalu mendapati orang yang tak memakai masker saat menggelar operasi yustisi di berbagai tempat publik.

Secret Number Comeback 4 November, Apa Persiapan Vine?

Sesuai ketentuan di Wonogiri, tim tak mengenakan sanksi denda atau kerja sosial terhadap pelanggar.  Biasanya mereka diminta menyebutkan Pancasila, menyanyi Indonesia Raya, dan memberi teguran lisan maupun tertulis.

Tim penegak disiplin yang melekatkan kesadaran protokol Covid-19 di Wonogiri terdiri atas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), polisi, TNI, dan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kepala Satpol PP Wonogiri, Waluyo, menyatakan tim tak akan kendur dalam mendisiplinkan warga. Operasi akan terus dilaksanakan di pasar-pasar, pusat perbelanjaan, dan tempat publik lainnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya