SOLOPOS.COM - Sejumlah pengguna jalan kedapatan tak memakai masker saat razia masker di halaman Kantor Kepala Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Sabtu (30/5/2020). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SEMARANG -- Politikus Partai Gerindra, Yudi Indras Wiendarto, menyebut Jawa Tengah atau Jateng tidak siap menghadapi new normal sebagaimana yang akan diterapkan pemerintah di sejumlah wilayah. Kinerja pemerintah dalam sosialisasi protokol kesehatan dinilainya masih lemah.

Pria yang juga anggota Fraksi Gerindra DPRD Jateng itu kesadaran masyarakat Jateng masih rendah. Ini terlihat dari masyarakat masih banyak yang enggan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, masih berkerumun, bahkan enggan mengenakan masker.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bintang Emon Diserang Pendukung Jokowi? PSI Anggap Gegabah

Yudi mengatakan rendahnya kesadaran masyarakat pada bahaya Covid-19 salah satunya disebabkan lemahnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah. Tak hanya pemerintah provinsi, tapi juga di level kabupaten/kota. Inilah yang membuat Jateng tidak siap menghadapi new normal.

Ia menilai sosialisasi memang telah dilakukan pemerintah daerah, tapi tidak jelas tolak ukurnya. Padahal, pencegahan penularan Covid-19 saat ini menitikberatkan pada kesadaran masyarakat, bukan aturan pemerintah secara top-down.

Dexamethasone! Obat Pertama Teruji Redakan Covid-19, Banyak di Apotek

“Saat ini upaya pencegahan penularan Covid-19 menekankan pada kesadaran masyarakat. Di sisi lain, kesadaran masyarakat rendah dan sosialisasi juga lemah. Jateng belum siap menghadapi new normal,” tutur Yudi, Senin (15/6/2020).

Anggota Komisi E DPRD Jateng itu membandingkan upaya sosialisasi pada pemilu atau pilkada. Ada ketentuan jelas, berapa baliho, atau poster yang disediakan dan dipasang pemerintah. Penyebaran poster atau baliho itu juga merata hingga ke tingkat kecamatan atau kelurahan.

Waspada! Sudah 10 Anak di Salatiga Korban Transmisi Lokal Covid-19

“Tapi bentuk sosialisasi pada pencegahan Covid-19 ini tidak jelas. Memang sudah ada, tapi sangat minim dan tak ada tolak ukurnya. Mestinya, alokasi anggaran bisa detail sebagaimana sosialisasi pemilu,” kata Yudi. Terlepas dari pernyataan Yudi, banyak daerah Jateng memang belum siap new normal karena kasus yang terus bertambah.

Untuk mencukupi kebutuhan sosialisasi dalam bentuk fisik, lanjutnya, Pemprov Jateng bisa mengalokasikan anggaran triliunan rupiah dari dana penanganan Covid-19. Dana itu berasal dari realokasi APBD 2019. Anggaran di antaranya digunakan untuk penanganan pasien dan pemulihan ekonomi.

Melonjak Lagi! 14 Kasus Baru Positif Covid-19 di Grobogan, Termasuk 5 Balita

Angka Reproduksi Efektif

Namun, untuk sosialisasi belum nyata. Di sisi lain, pemerintah juga diminta aktif melakukan sosialisasi di media sosial. Jika masyarakat Jateng belum siap, maka new normal tak bisa diterapkan.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini sepakat jika perekonomian masyarakat harus terus berjalan. Namun, mesti dibarengi dengan sosialisasi perihal protokol kesehatan yang masif.

Kasus Covid-19 Meningkat di Pasar Temanggung, Ganjar: Jangan Cuma Ditutup!

Hingga saat ini kasus Covid-19 di Jateng terus mengalami peningkatan. Bahkan, berdasarkan data di covid.bappenas.go.id per Selasa (16/6/2020), angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Jateng masih berada di angka 1,1840. Ini lebih tinggi daripada angka nasional sekitar 1,0655.

Sementara dari data corona.jatengprov.go.id, jumlah kasus Covid-19 di Jateng mencapai 2.277. Dari jumlah sebanyak itu, 1.043 pasien di antaranya masih dirawat, 1.058 orang dinyatakan sembuh, dan 179 orang meninggal dunia. Ini juga menunjukkan Jateng belum siap new normal.

Bintang Emon Dilaporkan ke Kominfo, PSI Bantah Terkait Si Pelapor

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat mencapai 1.050 orang. Sedang jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang masih diawasi sekitar 1.109 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya