SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono (tengah) memaparkan catatan kamtibmas Jateng sepanjang tahun 2016 di Semarang, Jateng, Kamis (29/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Kerukunan umat beragama di Jawa Tengah (Jateng) di Jateng sepanjang 2016 kerap diganggu berbagai konflik intoleran.

Semarangos.com, SEMARANG – Konflik intoleran yang berpotensi merusak kerukunan umat beragama di Jawa Tengah (Jateng) kian marak terjadi. Sepanjang tahun 2016 saja, tercatat ada sembilan kasus konflik intoleran yang terjadi di Jateng, baik yang ditandai dengan aksi kekerasan maupun protes keras dari massa yang sebagian besar berasal dari organisasi masyarakat (Ormas) Islam, seperti Front Pembela Islam (FPI).

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Hal ini disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol. Condro Kirono, saat menggelar jumpa pers akhir tahun di Aula Gedung Borobudur, kompleks Mapolda Jateng, Kamis (29/12/2016). Condro menyebutkan sembilan kasus konflik intoleran itu, antara lain yakni perusakan rumah ibadah di Kabupaten Klaten pada pertengahan Maret lalu dan aksi pengusiran dari sejumlah anggota FPI terhadap istri Presiden Ketiga RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Shinta Nuriyah, yang akan menggelar buka puasa bersama umat agama lain di Gereja Paroki Kristus Raja Ungaran, Agustus lalu.

“Konflik intoleran yang terjadi sepanjang 2016 memang cukup banyak. Tercatat ada sembilan kasus yang memicu konflik intoleran yang terjadi di Jateng sepanjang tahun ini,” tutur Kapolda.

Dari sembilan kasus yang berpotensi memicu konflik intoleran itu kebanyakan terjadi di wilayah Soloraya, seperti pencurian yang disertai perusakan alat ibadah di Gereja Santo Paulus, Kleco, Laweyan, Solo, beberapa waktu lalu dan perusakan kitab suci oleh seorang pemuda bernama Andre Handoko di Solo, 31 Oktober lalu.

“Masih banyak lagi kasus yang terjadi di Soloraya, seperti perusakan patung Bunda Maria dan Yesus Kristus di sebuah gereja di Klaten. Tapi, itu tidak kami masukkan ke dalam daftar kasus yang memicu konflik intoleran, karena dilakukan tersangka atas dasar sakit hati oleh pihak pengurus gereja,” beber Condro.

Condro juga menyebutkan banyak kasus kekerasan mengatasnamakan kelompok agama yang terjadi di Jateng. Salah satunya yang baru saja terjadi di Solo, di mana sebuah resto, Social Kitchen, dirusak sekelompok orang yang berasal dari Ormas Islam, LUIS.

Kasus sweeping yang disertai tindak kekerasan dan pencurian itu terjadi Minggu (18/12/2016) lalu. Saat ini, Polda tengah mengungkap motif di balik aksi yang dilakukan kelompok LUIS itu. Beberapa tersangka yang diduga terlibat aksi itu pun saat ini telah ditahan di Mapolda Jateng untuk menjalani pemeriksaan.

“Kalau yang itu [sweeping di Social Kitchen] tidak kami kelompokan ke dalam kasus konflik intoleran. Melainkan, kasus sweeping yang dilakukan Ormas Islam. Sepanjang 2016, hanya ada satu kasus sweeping yang dilakukan ormas Islam di Jateng, yakni ya di Solo itu,” beber Kapolda.

Berikut daftar kasus konflik intoleran yang terjadi di Jateng sepanjang 2016 :
1. Penolakan peringatan 100 hari di Penumping, Laweyan, Solo, 8 September
2. Penolakan giat ibadah di rumah pribadi warga di Dusun Pulutan, Kecamatan Trucuk, Klaten, 4 Mei
3. Penolakan giat ibadah di rumah warga di Desa Kebon Agung, Kajen, Kabupaten Pekalongan, 1 September.
4. Penolakan pendirian tempat ibadah aliran kepercayaan Sapto Dharma di Kragan, Rembang, Januari 2016.
5. Penolakan rencana buka puasa Ibu Sinta Nuriah (istri Gus Dur) di Gereja Petrus Raja, Ungaran, oleh massa FPI, Juni 2016.
6. Penyebaran buku khotbah salat Jumat di Gereja Emanuel, Ngawen, Muntilan, Kabupaten Magelang, 9 September.
7. Pencurian dengan pemberatan peralatan misa di Gereja Santo Paulus, Kleco, Laweyan, Solo.
8. Isu kristenisasi di Prajimantoro, Karanganyar, November 2016.
9. Perusakan kitab suci Alquran oleh seorang warga di Solo, Andre Handoko, 31 Oktober.
Sumber: Polda Jateng

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya