SOLOPOS.COM - Truk tertimpa tiang listrik yang roboh akibat puting beliung di Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jumat (29/10/2021). Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. (Istimewa/Dokumentasi Pemdes Sidowayah)

Solopos.com, KLATEN–Total kerugian akibat bencana hidrometeorologi di Klaten sepanjang Februari 2022 ditaksir mencapai Rp240 juta. Peristiwa bencana yang terjadi selama Februari didominasi dampak kejadian puting beliung.

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Klaten, ada 12 bencana hidromoteorologi yang terjadi selama Februari 2022 meliputi angin puting beliung, tanah longsor, serta banjir. Mengutip dari konservasidas.fkt.ugm.ac.id, bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kejadian bencana selama Februari di Klaten didominasi angin puting beliung yang menyebabkan pohon tumbang hingga menutup  jalan serta rumah rusak. Sebaran kejadian bencana berada di tujuh  kecamatan meliputi Kecamatan Ceper, Bayat, Klaten Utara, Juwiring, Karangnongko, Jatinom, dan Gantiwarno. Dampak yang diakibatkan yakni 10 rumah rusak, pohon tumbang hingga menutup akses jalan di enam lokasi, serta empat bangunan bukan rumah tinggal rusak. Nilai total kerugian ditaksir Rp240.247.413.

Baca Juga: Serius Tangani Bencana, Bupati Sri Mulyani Kukuhkan FPRB Klaten

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, menjelaskan nilai kerugian itu tak termasuk kejadian bencana yang terjadi pada awal Maret 2022. Pada Kamis (3/3/2022), hujan lebat yang mengguyur Klaten membuat debit air di saluran-saluran air termasuk sungai meningkat. Kondisi itu membuat air meluap dan beberapa ruas jalan serta perkampungan sempat kebanjiran.

Selain banjir, meningkatnya debit sungai membuat kerusakan sejumlah infrastruktur dengan kerusakan terparah terjadi pada jembatan Kadirejo, Kecamatan Karanganom. Jembatan itu saat ini ditutup. “Untuk kejadian kemarin [awal Maret 2022], taksiran kerugian masih dilakukan asesmen,” kata Winoto, Rabu (9/3/2022).

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan hujan dengan intensitas lebat masih sangat memungkinkan terjadi di Klaten. Pasalnya, Maret diprediksi menjadi puncak musim hujan. guna mengurangi potensi kerugian akibat bencana hidrometeorologi terutama banjir, Nur mengimbau agar aliran sungai tak digunakan sebagai lokasi pembuangan sampah.

Baca Juga: Antisipasi Bencana Alam, 1.072 Anggota Polisi di Klaten Disiagakan

“Pembuangan sampah tidak di aliran sungai yang akan menghambat air dan bisa menyebabkan luapan. Rutin membersihkan selokan. Serta selalu waspada terutama bagi yang tinggal di sekitar sungai dan melakukan upaya mitigasi untuk mencegah kerusakan, kerugian, atau korban jiwa,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya