SOLOPOS.COM - Konferensi Pers Polresta Solo terkait kasus pengeroyokan yang melibatkan tiga pemuda anggota perguruan silat. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO – Tiga orang anggota salah satu perguruan silat ditangkap aparat Satreskrim Polresta Solo akibat mengeroyok dua pemuda di kawasan Jebres. Aksi pengeroyokan ini dilakukan pelaku sambil membawa sebilah pedang sepanjang 65 sentimeter.

Ketiga pelaku yang ditangkap adalah Ardi Widiatmoko, 28, warga Sewu, Jebres, Prasetyo Nur Catur alias Jerry, 22, dan Dicky Zamrud, 21. Sementara korban adalah DT, 16, warga Gulon, Jebres, dan MA, 18, warga Jebres. Aksi pengeroyokan ini terjadi pada Minggu (21/2/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, kepada wartawan, Rabu (10/3/2021) mengatakan aksi pengeroyokan berawal dari adu mulut antara korban dan tersangka di kawasan Palur.

Baca juga: Wong Solo Ternyata Hobi Jajan Kuliner, Ini Buktinya

Kronologi

Semula korban DT dan MA saat mengendarai sepeda motor bersenggolan dengan sepeda motor tersangka Ardi Widiatmoko dan Dicky Zamrud. Kedua tersangka itu awalnya memilih meninggalkan lokasi cekcok. Ternyata dua tersangka mengajak tersangka Jerry untuk balas dendam dengan mencari dua korban itu.

“Para tersangka bertemu di angkringan dan bersama-sama mencari keberadaan dua korban itu. Para tersangka membawa pedang dan baton stick. Dua korban lantas ditemukan di sekitar Gulon, Jebres, lalu dihajar beramai-ramai,” papar dia.

Akibat aksi pengeroyokan itu, korban mengalami luka lebam di seluruh tubuhnya. Sampai saat ini pihak Satreskrim Polresta Solo masih memburu pelaku lain.

“Tidak ada ruang intoleran, kekerasan, premanisme di Solo. Mereka oknum anggota perguruan pencak silat, kami mengimbau semua permasalahan tidak diselesaikan main hakim sendiri,” imbuh dia.

Baca juga: Ayam Panggang Mbok Cimplek Jatipuro Karangangar Viral, Sehari Habis Ratusan Ekor

Ia menambahkan pengeroyokan juga mengatasnamakan solidaritas, namun dalam artian negatif. Kapolresta menyayangkan hal itu karena solidaritas seharusnya bermakna positif.

Polisi menyita sebilah pedang berwarna hitam serta alat pemukul baton stick sebagai barang bukti. Sebilah pedang tersebut milik tersangka Ardi. Namun, saat kejadian pedang berwarna hitam itu dibawa oleh Jerry.

Baca juga: 38 PSK Terjaring, Kapolresta Solo Targetkan Kestalan dan Gilingan Bebas Prostitusi

Akibat kejadian itu, para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan UU Darurat No.12/1951 tentang senjata dengan ancaman hukuman sepuluh tahun penjara.

Sementara itu, tersangka Jerry, kepada polisi mengaku tidak terima karena rekan-rekannya lebih dulu dikeroyok oleh korban. Ia mengakui salah karena tidak melaporkan ke polisi dan memilih mengeroyok korban. Ia mengakui nekat mengeroyok korban karena demi solidaritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya