SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat melayani wawancara wartawan di Gedung DPRD Solo, Senin (7/6/2021) siang. Di leher Gibran terdapat tanda bekas dikeroki. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, kedapatan doyan kerokan. Pada Senin (7/6/2021), ada tanda merah bekas kerokan di leher orang nomor satu di Kota Solo itu.

Meski demikian, Gibran tetap tampil percaya diri dan terlihat prima saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Solo dalam kondisi masuk angin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketika ditanya ihwal kondisi kesehatannya, semula Gibran menyatakan tanda merah di lehernya adalah tato. Tapi dia buru-buru meralatnya. Dia mengakui sedang masuk angin karena sehari sebelumnya nekat mandi di malam hari.

"Ini tato, koyo ngono ditakonke [seperti itu ditanyakan]. Enggak, kemarin anu, pulang malam, terus mandi, malah ora enak [badan]," ungkap bapak dua anak itu sembari tersenyum.

Baca juga: 8 Curug Eksotis di Desa Wisata Ketenger Banyumas Suguhkan Keindahan Serupa di Swiss

Gibran menerangkan kemarin dirinya mengikuti kegiatan partai politik (parpol) hingga malam hari. Sesampai di rumah dia mandi sebelum beristirahat. Namun diduga karena mandi malam itu lah Gibran masuk angin hari ini dan harus kerokan.

Selain sedang tidak enak badan karena masuk angin, terdapat plester kecil di siku dalam tangan kanannya. Ketika ditanya tentang plester itu, Gibran menyatakan bekas lubang cek darah.

"Enggak donor, cek darah," kata dia.

Baca juga: Soloraya Ikut Bergetar Jika Gempa Megathrust & Tsunami Terjadi di Pesisir Selatan Jawa

Siapa yang Ngeroki?

Gibran sempat bercanda bahwa yang mengeroki lehernya adalah sang anak. Namun tentu saja hal tersebut merupakan candaan.

"[Yang mengeroki] Ya bojoku no ya," tandas dia sembari tersenyum.

Sementara saat ditanya dengan uang logam berapa rupiah Gibran dikeriki, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu hanya tersenyum.

Baca juga: Kuliner Unik di Warung Miring Wonogiri: Mi Ayam Nampol & Es Asem Segar

Bahaya Kerokan

Seperti diketahui, kerokan merupakan salah satu pengobatan tradisional yang biasa dilakukan masyarakat Jawa. Tetapi siapa sangka kerokan di leher seperti dilakukan Gibran ternyata berbahaya.

Salah satu bahaya kerokan pada leher dan bagian tubuh lainnya adalah bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang masih berfungsi dengan baik. Sehingga efeknya bisa menganggu kesehatan seseorang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya