SOLOPOS.COM - Ilustrasi kota layak anak alias KLA. (Solopos-Dok.)

Kerja sama daerah terjalin saat Purbalingga belajar tentang kota layak anak ke Kota Magelang.

Solopos.com, MAGELANG-Kota Magelang, Jawa Tengah, menjadi ajang daerah lain belajar meraih predikat sebagai Kota Layak Anak, seperti dilakukan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Selasa (24/11/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Pemkab Purbalingga Hanung Wikantono yang memimpin rombongan pemkab bersama Komisi C DPRD kabupaten tersebut dalam studi banding ke Kota Magelang di Magelang, Selasa, mengatakan apresiasinya atas prestasi Pemkot Magelang meraih predikat sebagai KLA sejak 2012 hingga 2015.

“Untuk itu kami datang ke sini untuk belajar bagaimana Kota Magelang meraih penghargaan sebagai KLA,” ujarnya saat audiensi dengan jajaran Pemkot Magelang yang dipimpin Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kota Magelang Wulandari Wahyuningsih.

Pemkab Purbalingga, katanya, hingga saat ini terus berbebah diri agar mampu membawa daerahnya meraih predikat sebagai KLA, termasuk melalui studi banding ke sejumlah daerah.

“Kami ingin mengikuti jejak Kota Magelang,” ujarnya.

Wulandari menjelaskan pemkot setempat terus berupaya memenuhi berbagai ketentuan untuk mendapatkan predikat sebagai KLA.

Sebanyak 31 indikator, katanya, harus terus dipenuhi agar kota setempat menjadi KLA, sedangkan hingga saat ini sudah mencapai 20 indikator tersebut.

“Memang tidak mudah, perlu sinergi antara eksekutif, legislatif, dan berbagai pemangku kepentingan terkait,” katanya.

Ia menyebut sejumlah indikator yang wajib dipenuhi, antara lain infrastruktur, kesehatan, pendidikan, sosial, hak sipil, partisipasi, perlindungan hukum, dan perlindungan ketenagakerjaan, serta payung hukum untuk perlindungan terhadap anak-anak. Kota setempat memiliki Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Layak Anak.

“Itu menjadi dasar dalam upaya perlindungan anak,” katanya.

Pada 2016, pihaknya telah merencanakan pengembangan kota yang terkait dengan perlindungan anak, melalui program “Gebrakan Ruang Belajar Anak”, “Rumah Cerdas”, dan memberikan pelatihan Bahasa Inggris serta Bahasa Jawa kepada anak dari keluarga tidak mampu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya