SOLOPOS.COM - Prosesi tradisi Lomban Kupatan larung kepala kerbau di Jepara, Senin (9/5/2022). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, JEPARA — Sebanyak tiga tradisi masyarakat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai warisan budaya tak benda. Ketiga tradisi itu yakni Lomban Kupatan dengan larung kepala kerbau, Perang Obor, dan Jembul Tulakan.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Ida Lestari, mengatakan ketiga tradisi itu telah mendapat serifikat dari Kemendikbudristek sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) tingkat nasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pendaftaran ketiga tradisi budaya itu merupakan insiatif Pemerintah Kabupaten Jepara yang sertifikat pengakuannya telah keluar pada 2021.

Ekspedisi Mudik 2024

Dengan adanya pengakuan dari pemerintah pusat, maka pemerintah daerah juga akan memberikan perhatian dengan memberikan dukungan anggaran.

“Tiga tradisi Lomban, Perang Obor, dan Jembul Tulakan juga menjadi agenda rutin Pemkab Jepara, sehingga menjadi motivasi tersendiri bagi masyarakat maupun pemerintah desa yang memiliki tradisi tersebut,” ujar Ida, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Meriah! Begini Jalannya Tradisi Larungan Kepala Kerbau di Jepara

Untuk itu, dia mendorong pemerintah desa mengembangkan potensi masing-masing. Hal itu dikarenakan nantinya selain menjadi agenda rutin, atraksi budaya di Kabupaten Jepara juga akan mendapatkan dukungan anggaran.

Sekadar diketahui, tradisi Lomban Kupatan larung kepala kerbau di Jepara digelar untuk memeriahkan Bakda Kupat atau Syawalan. Tradisi ini biasa digelar sepekan setelah Idulfitri atau Lebaran. Tahun ini, tradisi Lomban Kupat larung kepala kerbau digelar pada Senin (9/5/2022).

Sementara itu, tradisi Jembul Tulakan digelar setiap Senin Pahing di Bulan Apit atau penanggalan Jawa. Perayaan Jembul Tulakan ini digelar masyarakat Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Jepara, untuk memeriahkan acara sedekah bumi yang melambangkan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmat dan karuna terhadap masyarakat Desa Tulakan.

Baca juga: UNESCO Akui Songket Jadi Warisan Budaya Tak Benda Milik Malaysia

Sedangkan tradisi Perang Obor merupakan kegiatan yang digelar warga Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, sebagai tolak bala. Tradisi ini rutin digelar setiap Senin Pahing malam, Selasa Pon di Bulan Zulhijah atau Besar, bersamaan dengan acara sedekah bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya