SOLOPOS.COM - Siswa SMA Warga Solo menunjukkan karyanya dalam unjuk karya Proyek Kolaborasi Sekolah Penggerak di SMA Warga Surakarta, Sabtu (26/3/2022). (Bayu Jatmiko Adi/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Unjuk karya Proyek Kolaborasi Sekolah Penggerak dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan, digelar di SMA Warga Solo, Sabtu (26/3/2022). Mulai hidroponik hingga pemanfaatan barang bekas, ditampilkan pada acara tersebut.

Pada Sabtu pagi, aula SMA Warga Solo dan sebagian teras kelas, menjadi lokasi pameran karya siswa. Karya-karya yang ditampilkan tidak jauh dari tema Gaya Hidup Berkelanjutan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti pot bunga dari botol plastik bekas, tas dari bekas plastik bungkus makanan kemasan, filter air, hidroponik, replika senjata api dari limbah kertas dan sebagainya.

Baca Juga: Tebar Nilai Toleransi Keberagaman Melalui Jurnalisme hingga Humor

Zahwa Cantika, siswa kelas X1, bersama kelompoknya, hari itu menampilkan karya filter air, pot tanaman dari botol plastik bekas, tempat pensil dari botol plastik bekas dan lampu hias dari barang-barang bekas.

“Melalui pemanfaatan barang bekas ini, setidaknya bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan mengurangi pemanasan global,” kata dia, Sabtu. Menurutnya pembuatan karya-karya tersebut juga menerapkan ilmu pengetahuan alam yang dipelajari di sekolah.

Siswa lain dari kelas X2, Denzel Azzazian Jatmiko, mengatakan dirinya bersama kelompoknya mencoba menawarkan cara melakukan penghijauan di lahan yang sempit dengan sarana hidroponik.

Dia bersama kelompoknya juga menampilkan karya-karya seperti pot plastik bekas hingga replika bazoka dari limbah kertas. “Seperti lingkungan sekolah, perkantoran seperti itu kan biasanya banyak kertas-kertas yang sudah tidak terpakai,” kata dia.

Baca Juga: Festival Literasi Keberagaman Pertemukan 8 SMK/SMA di De Tjolomadoe

Kepala SMA Warga Surakarta, Purwoto, mengatakan acara tersebut melibatkan para siswa kelas X yang terbagi menjadi 24 kelompok sebagai peserta pameran. Sedangkan siswa kelas XI dan XII, serta para orang tua siswa kelas X juga datang sebagai pengunjung.

Melalui acara tersebut diharapkan para peserta didik menunjukkan hasil pembelajaran penguatan profil pelajar Pancasila, terutama kemampuan bernalar kritis dan gotong royong.

“Terutama melalui pemahaman dan pengalaman terkait pengetahuan, yang berhubungan langsung dengan hidup sehari-hari. Serta mengajak siswa berkontribusi membuat solusi terkait pencemaran lingkungan maupun penerapan energi terbaharukan untuk gaya hidup berkelanjutan,” kata dia.

Baca Juga: Begini Beragam Cara Teater SMA di Solo Tetap Eksis dengan Dana Tipis

Tema yang diambil dalam acara tersebut merupakan bagian dari program pembelajaran dalam rangka memperkuat karakter peserta didik, sesuai profil pelajar Pancasila (beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; gotong-royong; mandiri; bernalar kritis, serta mandiri).

Tindak lanjut dari kegiatan itu adalah melakukan refleksi terkait pembelajaran berbasis proyek yang telah dilakukan.

“Merancang kembali pembelajaran berbasis proyek dengan tema lain untuk melengkapi implementasi program sekolah penggerak dan mengembangkan profil pelajar Pancasila peserta didik melalui merdeka belajar. Serta meningkatkan apresiasi pemangku kepentingan pada karya peserta didik,” lanjut Purwoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya