SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kiri) dan Wabup Wonogiri Setyo Sukarno. (Istimewa/Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Nilai investasi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah meningkat drastis pada Triwulan I 2022, yaitu senilai Rp942,613 miliar.

Nilai itu jauh melampaui target nilai investasi 2022 sebesar Rp400 miliar. Capaian tersebut bahkan lebih tinggi dari total nilai investasi tahun lalu senilai Rp643,551 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengklaim capaian itu tidak lepas dari Program Mitra Desa Pemkab Wonogiri dalam rangka pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Dalam menjalankan program tersebut Pemkab Wonogiri menggandeng ikatan mahasiswa berprestasi atau Imapres Wonogiri, siswa SMK, dan mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Seksi Data (Kasi Data) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonogiri, Sriyanto, mengatakan pemulihan ekonomi menyasar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pemkab mendata, memfasiltasi izin berusaha, menghubungkan dengan perbankan, dan pemberdayaan usaha.

Baca Juga : Kawasan Perbatasan Wonogiri-Sukoharjo Bisa Jadi Simpul Ekonomi dan Pusat Bisnis Baru

“Sebab perekonomian Wonogiri ditopang usaha mikro kecil. Jumlah mereka sangat dominan dibandingkan dengan usaha besar yang jumlahnya bisa dihitung pakai jari tangan,” kata Sriyanto saat ditemui Solopos.com di kantor DPMPTSP Wonogiri pada Senin (23/5/2022) siang.

Pemerintah menganggap usaha mikro kecil penting karena lahir dari embrio masyarakat asli Wonogiri. Mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan, kemandirian keluarga, dan meghindarkan kemiskinan.

Libatkan Anak Muda

Lebih lanjut, tujuan Pemkab Wonogiri melibatkan anak muda karena mereka dianggap lebih mudah beradaptasi dan melek teknologi. Sebelum terjun ke lapanagan, para pemuda itu terlebih dahulu dilatih dan diberi bimbingan teknis pendataan usaha mikro kecil melalui Online Single Submission (OSS).

Pelatihan cara berkomunkasi dengan masyarakat pun diberikan kepada mereka. Tim tersebut, lanjutnya, bertugas mendeteksi usaha kecil di desa-desa. Kemudian, membantu perizinan usaha mikro kecil berupa pembuatan nomor izin berusaha atau NIB. Sehingga, usaha mereka terdaftar dan legal.

Baca Juga : Penampakan Terminal Giri Adipura Wonogiri yang Ingin Disulap Jadi Mal

“Pembuatan NIB tidak dikenai biaya. Mereka yang sudah mempunyai NIB bisa mengakses fasilitas perbankan, misalnya menerima kredit usaha rakyat (KUR) atau produk pinjaman usaha lainnya. Sehingga usaha mereka bisa berkembang dan terhindar dari rentainer,” ucap dia.

Ia memaparkan data jumlah investor pada triwulan I 2022 mencapai 17.110. Target investor pada 2022 hanya 2.000 investor.

Bahkan jumlah tersebut sudah melampaui target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Wonogiri pada 2021-2026, yaitu 6.000 investor. Ia mengklaim capaian tersebut bepotensi menjadi capaian tertinggi nasional dan berpeluang mendapatkan rekor Muri.

Selain itu, 16.257 NIB usaha mikro kecil telah diterbitkan DPTMPSP Wonogiri. Bahkan, sebanyak 63 desa dan satu kecamatan di Wonogiri telah bebas NIB. Artinya usaha mikro kecil di daerah tersebut sudah terdaftar, legal, dan memiliki NIB.

Baca Juga : Kisah Mete dan Asa Turunkan Tingkat Kemiskinan di Wonogiri

Kendala di Lapangan

“Sebanyak 90 persen usaha mikro kecil di Wonogiri sangat terdampak pandemi Covid-19. Sebanyak 36 persen dari mereka terkendala fasilitas perbankan. Namun saat ini keadaan mereka sudah berangsung pulih. Mereka sudah bisa mengkases fasilitas perbankan,” jelas Sriyanto.

Keberhasilan tersebut, imbuh dia, karena pemeritah secara aktif menerapkan pola jemput bola. Pemerintah secara aktif mendatangi usaha-usaha mikro kecil. Selain itu, kolaborasi dari semua pihak mulai dari siswa SMK, Imapres, mahasiswa KKN UNS Solo, hingga perangkat desa menjadi kunci keberhasilan.

Ketua Imapres Wonogiri, Abimanyu Arya Ramadhan, menuturkan Program Mitra Desa awalnya hanya diterapkan di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono. Kemudian, DPMPTSP Wonogiri menggandeng Imapres dan SMKN 1 Wonogiri untuk mendata UMKM di desa-desa.

Para UMKM itu dibantu agar memiliki NIB sehingga dapat memudahkan pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya.

Baca Juga : Topeng 1.000 Wajah Asal Wonogiri Tembus Pasar Malaysia dan Korsel

“Ketika melakukan pendataan kami kadang kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat. Hal itu lumrah karena bukan dalam lingkup dunia pendidikan. Kemudian ketika sedang megakses OSS, tidak jarang mengalami kendala karena web aplikasi sering maintenance atau dalam tahap pengembangan. Tidak jarang juga error. Sehingga itu cukup menyulitkan,” kata Abimanyu saat dihubungi Solopos.com via telepon WhatsApp, Selasa (24/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya