SOLOPOS.COM - Kampus UNS Solo. (Istimewa/Humas UNS Solo)

Solopos.com, SOLO — Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM KC), Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret UNS menciptakan alat untuk mempercepat pengasinan telur. Jika proses pengasinan telur secara tradisional biasanya dilakukan selama 10-15 hari, dengan alat ini cukup membutuhkan waktu 3 jam.

Telur asin merupakan salah satu makanan yang digemari di Indonesia. Permintaannya pun cukup banyak. Namun para produsen yang sebagian besar adalah UMKM tak mampu memenuhi permintaan karena proses pembuatannya yang lama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melihat permasalahan tersebut, tim UNS yang terdiri atas Nicholas Arga (ketua tim), Arifin Nurcholis, Yogie Lutfi, Damaris, dan Grace membuat alat untuk mempersingkat pengasinan telur. Mereka dibimbing oleh dosen mereka, Ubaidillah.

Baca Juga: Dor! Pelaku Curanmor di Solo Ditembak Gegara Melawan Polisi Saat Ditangkap

Alat ini selain dapat menyingkat waktu pengasinan, juga memiliki kapasitas hingga 250 butir telur bebek dalam sekali pengasinan. Arga mengatakan, secara garis besar alat tersebut mirip dengan bentuk dan cara kerja panci pengukus. Alat ini juga terhubung dengan internet of things (IOT) sehingga dapat dioperasikan dengan aplikasi di ponsel pintar.

Ia menambahkan, proses pengasinan singkat ini diawali dengan merendam telur dengan cuka selama 20 menit. “250 telur yang sudah ditata di dalam panci pengukus direndam dengan air cuka. Kita tidak perlu menuang cuka karena sudah ada alat pengendali aliran cuka itu, baik alian cuka masuk maupun aliran cuka keluar,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (9/9/2021).

Setelah perendaman selesai, telur dikeluarkan lalu dimasukkan lagi ke dalam panci. Setiap satu susunan telur diberi pasta garam hingga susunan terakhir telur memenuhi panci.

Setelah itu telur dikukus selama 3 jam dengan suhu air 60 derajat Celcius. Pengaturan suhu dan waktu ini juga sudah dapat dikendalikan melalui aplikasi sehingga pengguna tidak perlu repot mengukur suhu dan menyetel alarm manual.

“Soal rasa, telur asin yang dibuat dengan alat ini sama dengan telur asin yang dibuat secara tradisional,” imbuhnya.

Baca Juga: Kebakaran Hebat Landa di Pabrik Kayu Mojosongo Solo

Arga berharap inovasi yang mereka ciptakan ini dapat menyumbang medali emas untuk UNS pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 34 di Universitas Sumatera Utara Oktober mendatang.

“Kami diharapkan alat ini bisa membantu UMKM telur asin yang sudah ada dan menjadi pilihan baru masyarakat yang ingin merintis usaha guna memperbaiki ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya