SOLOPOS.COM - Grup musik beranggotakan suporter Persis Solo, Strength Side. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Keberhasilan Persis Solo menjadi juara Liga 2 2021 seusai mengalahkan RANS Cilegon FC pada pertandingan babak final di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021) lalu, menjadi momen paling ditunggu para pencinta sepak bola Solo.

Tak hanya itu, Persis Solo juga memastikan naik kasta tertinggi sepak bola Indonesia yakni Liga 1. Euforia setelah 14 tahun penantian ini pun dirayakan dengan berbagai cara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Suporter Persis Solo yang tergabung dalam grup musik Strengthside menyambut mereka dengan lagu suka cita berjudul Merah Menyala. Para personel yakni Angga Samuel (vokal), Riski Pratama (gitar), Kurniawan (bas), dan Vian Koje (drum), membakar semangat pemain dan pendukung lain dalam komposisi musik punk.

Baca Juga:  Obati Kekecewaan Suporter, Piala Liga 2 Persis Solo Bakal Dipamerkan

Bagi mereka, Merah Menyala menjadi hadiah untuk Persis Solo yang telah berjuang keras hingga memenangi Liga 2 dengan sempurna. Selain obor penyemangat, Merah Menyala juga menggambarkan kerinduan suporter menyaksikan tim sepak bola kebanggaan mereka menjadi jawara.

Manajer Strengthside, Abednego, saat diwawancarai, Minggu (2/1/2022), mengatakan pembuatan lagu tersebut juga mencerminkan bersatunya para pendukung Persis Solo. Mereka melibatkan ratusan supporter mulai dari Pasoepati hingga Surakartans.

Dilengkapi Video Clip

“Ini mencerminkan bahwa kita benar-benar fans Persis Solo. Kita semua terlibat,” kata manajer bernama lengkap Abednego Wahyu Adi Permana itu saat berbincang dengan Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Piala Emas Liga 2 Milik Persis Solo Mampir ke Loji Gandrung

Kali pertama menggarap Merah Menyala, Abednego mengaku tak pernah berekspektasi Persis Solo menjadi jawara Liga 2 dan lolos ke Liga 1. Awalnya band tersebut menulis lirik untuk memberi semangat grup idolanya.

Kabar kemenangan demi kemenangan di Liga 2 membuat mereka semakin bergairah menggarap karya tersebut. Sampai akhirnya tak hanya rekaman lagu, tapi juga dilengkapi dengan video clip. Video clip telah dirilis di kanal YouTube mereka Strenghtside, Kamis (30/12/2021).

Merah Menyala, kata Abednego, merupakan karya ketiga setelah single Puncak Ujung Tertinggi, dan Jangan Menyerah. Puncak Ujung Tertinggi berisi harapan, karya kedua menceritakan tentang suporter yang tetap setia ketika Persis kalah. Sementara Merah Menyala menggambarkan identitas para suporter.

Baca Juga: 8 Tahun Nazar, 4 Suporter Persis Jalan Kaki dari Karanganyar ke Solo

Mengajak Senior

Strengthside dibentuk pada 2017. Inisiatif pembentukan grup musik tersebut berawal dari keinginan suporter Persis Solo agar tak sekadar menyemangati dari tribune penonton. “Kami lebih ingin memberi karya buat Persis. Enggak hanya di tribun terus,” kata Abednego.

Pembuatan lagu Merah Menyala, tak hanya melibatkan personel Strenghtside. Mereka juga menggandeng sang senior, Lius, dari Tendangan Badut. Lius membantu pada bagian backing vocal dan ikut membenahi beberapa nada.

Lius yang diwawancarai Solopos.com, Minggu (2/1/2021), mengatakan pertemuannya dengan Strengthside berawal dari ketidaksengajaan. Mereka bertemu di Studio Biru, Serengan, beberapa waktu lalu. Tak lama berselang, Lius sepakat membantu para juniornya.

Pertemuan Lius dengan para suporter muda tersebut layaknya recalling memory masa lalu. Lius mengatakan Tendangan Badut lebih dulu membuat lagu untuk Persis Solo pada 2003. Album pertama mereka pada 2003 berisi tujuh judul lagu tentang bola dan Persis Solo. “Tendangan Badut berawal dari kami anak-anak punk Sriwedari yang support sepak bola lokal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya