SOLOPOS.COM - Seorang warga menunjukkan konsep desa digital yang digagas Pemdes Pundungan, Juwiring, Selasa (18/2/2020). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring, Klaten, mulai mempersiapkan diri menuju desa digital berkonsep Desa Inovatif Lancar Administrasi (Dilan). Pengembangan desa digital di Pundungan masih bersifat localhost alias server lokal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, desa digital di Pundungan dirancang dengan menggandeng pihak ketiga, yakni Informa Studio. Konsep desa digital ini dibangun kurang lebih tiga pekan. Melalui cara seperti ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Pundungan ingin menampilkan data kependudukan dan spasialnya dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Xpress Air Alihkan Operasi dari Jogja ke Bandara Adi Soemarmo Solo, Ini Rutenya

Digitalisasi data itu meliputi jumlah penduduk, citra drone, batas desa, batas dusun, batas dukuh, batas RW, batas RT, bidang tanah. Di samping itu juga dapat menampilakan data usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan rumah layak tidak huni (RTLH) di Pundungan.

“Ini masih memakai localhost [hanya dapat diakses di komputer yang menyimpan data digital desa]. Ke depan, akan diwadai di Dilan Kabupaten Klaten [pelayanan berbasis aplikasi berkonsep Dilan yang dimiliki Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Klaten]. Ini untuk mendukung smart city di Klaten juga,” kata perwakilan Informa Studio, Nurani Suci, saat ditemui wartawan di Juwiring, Selasa (18/2/2020).

Serunya Bocah-Bocah SD Belajar Lalu Lintas Bareng Zebi

Nurani Suci mengatakan Pundungan menjadi satu-satunya desa di Kecamatan Juwiring yang menggagas konsep desa digital. Selain Pundungan, berbagai desa yang sudah menggagas konsep desa digital di Klaten, seperti Ponggok (Polanharjo), Jurangjero (Karanganom), Pereng (Prambanan), Joho (Prambanan), Bogor (Cawas), Pesu (Wedi), Merbung (Klaten Selatan), Nglinggi (Klaten Selatan), Tambakan (Jogonalan), Tambakboyo (Jogonalan).

“Ke depan, konsep desa digital ini akan terus dikembangkan,” katanya.

Kepala Dusun (Kadus) II Pundungan, Welas Prihatin, mengatakan pengembangan konsep desa digital menjadi gebrakan baru di desanya. Selain diharapkan dapat memberikan pelayanan optimal ke masyarakat, pengembangan konsep desa digital ini juga memudahkan pamong desa dalam menjalankan tugasnya.

Bentrok Suporter Persebaya-Arema di Blitar: 3 Orang Luka, 13 Motor Terbakar

“Misal ada warga yang jual beli tanah. Kadang-kadang kan tidak melaui desa. Dengan konsep desa digital ini, semua akan terpantau [masing-masing warga diminta sering melapor ke pemdes terkait dinamika di desa]. Sehingga, desa tak kesulitan dalam menarik pajak ke depannya [ke wajib pajak]. Di Pundungan ada 1.800 jiwa. Itu tersebar di 14 RT/6 RW,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya