SOLOPOS.COM - Sutradara film You and I, Fanny Chotimah, membawa Piala Citra kategori Dokumenter Panjang Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI), Sabtu (5/12/2020). (Istimewa/Dok.Fanny)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah penghargaan terus mengalir untuk film dokumenter asal Solo, You and I, garapan sineas Solo, Fanny Chotimah.

Setelah dinobatkan sebagai judul terbaik kategori Asia saat world premier di DMZ International Documentary Film Festival, Korea Selatan, September 2020, debut perdana Fanny dalam karya dokumenter panjang ini diganjar Piala Citra dalam Festival Film Indonesia (FFI), Sabtu (5/12/2020) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Fanny mengaku tak pernah membayangkan bisa meraih Piala Citra. “Seumur hidup, saya tidak pernah bermimpi di atas panggung pegang piala ini. Saya beruntung selalu dikelilingi orang-orang baik. Kami dedikasikan penghargaan ini untuk Mbah Kaminah dan Kusdalini, serta penyintas bernasib serupa. Semoga lebih menginspirasi banyak orang untuk selalu mengutamakan kemanusiaan,” suara Fanny bergetar saat memberikan sambutan di podium FFI, Sabtu lalu.

Mensos Juliari Batubara Tersangka Korupsi Bansos Covid-19, Seperti Ini Sikap PDIP

Sutradara yang juga pegiat sastra di Solo ini memenangi kategori Dokumenter Panjang Terbaik setelah mengungguli karya rekannya, D.S Nugraheni, berjudul Between The Devil And The Deep Blue Sea.

Bagi Fanny, penghargaan untuk film You and I ini hanyalah bonus. Tujuan utamanya tetap kampanye kemanusiaan seluas mungkin lewat karya seni tersebut.

Apalagi, film ini mendapat respons positif penonton yang selalu memberi energi baru baginya. Setelah pemutaran film You and I di penutupan 15th Jogja-NETPAC Asian Film Festival akhir November 2020, dia pernah “dijawil” lewat akun Twitter.

Siasati Pandemi, Perluas Audiens dengan Teknologi

Menyentuh Semua Kalangan

Si penonton mengatakan anaknya yang baru duduk di bangku kelas II sekolah dasar (SD) bisa mengikuti alur persahabatan dua lansia yang direkam Fanny dalam film You and I.

“Tentunya saya ingin film ini dilihat semakin banyak penonton. Kemarin terharu pas dibilang ada anak kelas II SD yang bisa ikutin alur ceritaku, dia tersentuh. Artinya isu kemanusiaan ini memang bisa menyentuh semua kalangan,” terang Fanny saat saat diwawancara Solopos.com melalui telepon, Minggu (6/12/2020).

Secara singkat film You and I menceritakan persahabatan, Kaminah, 70, dan Kusdalini, 74. Keduanya bertemu di penjara setengah abad lalu saat sama-sama menjadi tahanan politik. Setelah dibebaskan, mereka hidup bersama hingga masa tua di Solo.

Hukuman dalam Islam Korupsi Bansos Saat Pandemi, Bisa Divonis Mati?

Fanny menyoroti relasi keduanya. Keseharian mereka yang diisi dengan kesederhanaan dan kehangatan meskipun masa lalunya penuh dengan memori perjuangan yang terabaikan.

Proses pembuatan film You and I terbilang panjang yakni mulai 2016 hingga akhir 2019. Film ini telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk memperkuat cerita, penyuntingan, hingga pendanaan.

LaporCovid-19 Catat 76 Cakada Positif Covid-19, 4 Orang di Antaranya Meninggal

Di antaranya, Festival Film Dokumenter (FFD) Master Class 2016, Docs By The Sea 2017, Laboratorium Olah Cerita & Kisah (LOCK) 2019, serta DMZ International Documentary Film Festival.

Film You and I diproduseri oleh Amerta Kusuma, Tazia Teresa Darryanto, dan Yulia Evina Bhara. Sementara production house (PH) yang menaungi mereka adalah KawanKawan Media, Partisipasi Indonesia, dan Yayasan Super 8mm Studio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya