SOLOPOS.COM - Tim culinary Alila Solo mengolah sampah makanan menjadi keripik hingga permen. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Indonesia tercatat menjadi negara penyumbang sampah makanan atau food waste terbesar kedua di dunia. Kondisi ini menggugah Alila Solo untuk menjalankan program zero food waste.

Diketahui The Economist Intelligence Unit menyebutkan Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Sedangkan food waste memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia, misalnya menyebabkan kelaparan.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Hal tersebut menjadi perhatian khusus Alila Solo, dengan menginisiasi gerakan #MakanTanpaSisa dalam kampanye ” Zero Food Waste“. Gerakan ini dilakukan secara internal dan eksternal guna mendorong masyarakat sebagai konsumen untuk lebih memperhatikan dan peduli terhadap makanan yang mereka konsumsi agar mengurangi sampah makanan yang dihasilkan.

Ekspedisi Mudik 2024

Program ini telah dijalankan Green Team Alila Solo sejak 2020 bekerja sama dengan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo. Lewat program ini dilakukan pengolahan kembali sampah organik menjadi kompos serta budi daya BSF (Black Soldier Fly) atau lalat hitam.

BSF (Hermetia Illucens) adalah sejenis lalat berwarna hitam yang larvanya (maggot) mampu mendegradasi sampah organik. Maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF) sangat aktif memakan sampah organik.

Baca Juga: Liburan Keluarga di Alila Solo, Ada Camping sampai Berkebun

Proses biokonversi oleh maggot ini dapat mendegradasi sampah lebih cepat, tidak berbau, dan menghasilkan kompos organik, serta larvanya dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan.

alila solo
Pengelolaan sampah organik di Alila Solo. (Istimewa)

Selain pengolahan sampah organik, tim culinary Alila Solo memanfaatkan sampah makanan yang bisa didaur ulang kembali seperti kulit semangka, nanas yang didaur ulang menjadi manisan, keripik, hingga permen, yang bisa dinikmati.

Baca Juga: Alila Solo Raih Beragam Penghargaan Gedung Berwawasan Lingkungan

“Program Zero Food Waste ini kita terapkan ketat di Alila Solo, hal tersebut kita lakukan secara konsisten. Tidak hanya pengolahan limbah organik yang kami kerjakan bersama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo dengan pengolahan menjadi kompos dan budi daya BFS untuk menghasilkan maggot,” ungkap Chef Hafis, Executive Chef Alila Solo.

“Secara internal kami juga mengolah kembali beberapa sampah buah menjadi cemilan seperti kulit semangka yang kami jadikan manisan atau ampas nanas yang dijadikan keripik,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya