SOLOPOS.COM - Foto kirab Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang tersebar di Facebook Cah Purworejo Perantaian. (Facebook-Diyono Adja)

Solopos.com, PURWOREJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo telah melayankan surat kepada kelompok yang mengklaim sebagai Keraton Agung Sejagat. Surat itu berisi larangan atau perintah agar Keraton Agung Sejagat menghentikan aktivitasnya.

Informasi adanya perintah kepada Keraton Agung Sejagat untuk menghentikan kegiatan itu disampaikan Wakil Kepolisian Resor (Wakapolres) Purworejo, Andis Arfan Tofani, kepada Solopos.com, Selasa (14/1/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Andis mengaku perintah agar Keraton Agung Sejagat pimpinan Totok Santosa Hadiningrat menghentikan aktivitasnya itu diputuskan pada rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Purworejo, Selasa siang.

“Tadi sudah diputuskan dalam rakor. Pemkab akan melayankan surat perintah agar mereka [Keraton Agung Sejagat] menghentikan segala bentuk kegiatannya,” ujar Andis.

Andis tak menyebutkan secara detail alasan penghentian kegiatan kelompok yang mengklaim memiliki anggota sekitar 425 orang itu. Meski demikian, aktivitas kelompok itu memang sempat menghebohkan publik, terutama setelah kemunculannya di media sosial, Facebook.

Dalam foto dan video yang dibagikan di Facebook grup CAH PURWOREJO PERANTAUAN itu terlihat sejumlah orang menggelar kirab yang diberi nama Ritual Wilujengan itu digelar di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.

Dalam video itu terlihat sejumlah pria berpakaian seperti prajurit keraton, dengan menabuh drum dan meniup suling. Mereka juga membawa panji-panji dan bendera.

Mereka juga memakai topi mirip milik aparat kepolisian serta lencana bintang yang melekat di baju.

Sementara itu, satu orang terlihat menunggangi kuda. Dia adalah Totok Santosa Hadiningrat, yang mengklaim sebagai pimpinan Keraton Agung Sejagat dengan julukan Sinuhun. Sedangkan, istri Totok, Dyah Gitaraja, mendaulatkan diri sebagai Kanjeng Ratu.

Totok juga mengklaim memiliki jumlah pengikut 425 orang dan terus bertambah. Ia juga mengklaim memiliki kekuasaan kerajaan mencakup seluruh dunia.

Wakapolres Purworejo mengaku masih melakukan penyelidikan terkait motif di balik deklarasi Keraton Agung Sejagat itu. Pihaknya bahkan sudah menginterogasi beberapa orang untuk dimintai keterangan.

“Kita sudah lakukan klarifikasi ke beberapa orang. Kasus ini juga sudah di-back up Polda Jateng dalam penanganannya. Nanti ada tahapannnya. Kita juga akan minta keterangan dari pimpinannya [Totok Santosa],” jelas Wakapolres Purworejo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya