SOLOPOS.COM - Pantai Widuri (Instagram/@pantai_widuri)

Solopos.com, PEMALANG — Pantai Widuri terletak di Desa Widuri, Kabupaten Pemalang. Masyarakat sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan Desa Cilincing. Pantai ini terletak di sebelah barat Kelurahan Sugih Waras dan sebelah timur Desa Dana Sari.

Asal usul penamaan pantai ini diambil  dari kisah legenda Nyi Widuri, seorang wanita cantik jelita di desa tersebut. Melasnir dari laman Instagram @misteripemalang, Kamis  (20/5/2021),  legenda ini menceritakan seorang wanita yang berjanji setia kepada suaminya bernama Ki Pedaringan, yang sedang pergi berperang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nyi Widuri berjanji tidak menerima seorang tamu laki-laki demi menjaga hati sang suami. Namun ternyata pada suatu hari, Nyi Widuri bertemu dengan laki-laki yang tertancap keris di perutnya dan Widuri merawatnya hingga sembuh.

Baca Juga : Ngeri! Gunung Gajah Pemalang Punya Kerajaan Siluman Terbesar

Ekspedisi Mudik 2024

Namun setelah laki-laki itu pergi, keris yang tertancap di perutnya tertinggal di rumah Widuri. Tiba sang suami kembali dari perang dan ia terkejut melihat gelas bekas yang diminum seseorang.  Sang  suami bertanya kepada Nyi Widuri dan dia beralasan kalau gelas itu bekas diminum seorang nelayan.

Sang suami tidak percaya dengan alasan Widuri hingga akhirnya Widuri  nekat menusukan keris yang tertinggal itu ke tubuhnya sebagai lambang kesetiaan kepada sang suami.

Ia berkata kalau darah yang keluar berwarna merah, maka dia telah menepati  janjinya dan jika darah yang keluar berwarna biru, berarti sebaliknya. Dan ternyata darah yang keluar adalah darah biru dan darah tersebut membasahi kembang widuri yang ada di meja.

Baca Juga : Pemerintah Kabupaten Pemalang Bakal Patenkan Nanas Madu

Widuri tewas bersimbah darah biru juga mengenai  bunga  di meja. Singkatnya desa tempat tinggal Nyi Widuri dinamakan Desa Widuri dan pantainya juga diberi nama Pantai Widuri. Tempat di mana kisah kesetiaan pasangan suami istri dibuktikan dengan sebuah nyawa.

Kisah Ki Pedaringan dan Nyi Widuri ini akhirnya meninggalkan sebuah mitos bahwa pasangan yang mengikat janji di pantai itu akan abadi sampai akhir hayat.

Meskipun memiliki kisah legenda yang mengharukan dibalik penamaan pantai, sisi kemistisan Pantai Widuri juga terasa kuat dimana pernah terjadi kesurupan masal yang dialami oleh beberapa pengunjung. Diceritakan waktu itu ada pengunjung yang berkemah di pantai itu dan salah satu anggota kemahnya yang seorang perempuan membuang pembalut sembarangan, saat itulah terjadi kesurupan massal.

Baca Juga: Pedagang Pantai Widuri Pemalang Jalani Rapid Test

Setelah ditelusuri jejak sejarahnya, rupanya di sebelah kanan pinggiran pesisir yang ada pepohonan rindang, adalah tempat kuburan masal para korban perisitiwa pada tahun 1965. Tercatat  ada 12 warga yang ditembak dan kemudian dikubur secara massal di  sana.

Meskipun belum diketahui secara jelas keterkaitan antara peristiwa penembakan masal pada tahun 1965 dengan insiden kesurupan, kejadian mistis ini kerap terjadi di area Pantai Widuri ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya