SOLOPOS.COM - Warga korban keracunan massal di Pucangsawit, Jebres, Solo, dibawa ke RS menggunakan ambulans, Minggu (1/5/2022) malam. (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO – Penyidik Satreskrim Polresta Solo sudah memeriksa total 24 saksi dalam kejadian keracunan massal saat buka puasa bersama di Pucangsawit, Jebres, Sabtu (30/4/2022).

Pernyataan tersebut disampaikan Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, saat diwawancara wartawan di Mapolresta Solo, Jumat (13/5/2022). “Ada 17 saksi yang pertama, dan ada tujuh tambahan saksi lainnya sudah kita lakukan pemeriksaan,” ujar dia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Ade penyidik Satreskrim Polresta Solo juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus keracunan massal di Pucangsawit. Sehingga polisi tinggal menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi saat buka bersama itu.

Menurut dia ada sejumlah sampel bahan makanan yang sudah diajukan ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Cabang Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Tapi hingga sekarang ini hasil dari pemeriksaan terhadap sampel bahan makanan tersebut belum juga keluar.

“Ini kami sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratoris terkait dengan bahan makanan yang sudah kita ajukan ke Puslabfor Cabang Semarang,” terang dia. Ihwal sampel makanan yang diserahkan ke Puslabfor Cabang Semarang untuk diperiksa ada beberapa.

Baca Juga: Bawa 5 Visi Misi, Warga Solo Aksi Jalan Kaki Menuju Istana Negara

Bahan makanan itu yang dikonsumsi para korban keracunan massal saat buka puasa bersama. “Ada beberapa ya, baik itu dari seluruh bahanan makanan yang pada saat itu dimakan saat buka puasa bersama, dan juga ada unsur sambal yang kita ambil sampelnya,” tutur dia.

Ihwal ada atau tidaknya unsur pidana maupun pelanggaran hukum dalam kejadian keracunan massal di Pucangsawit, menurut Ade belum bisa diambil kesimpulan saat ini. Sebab penyidik harus mengetahui terlebih dulu hasil pemeriksaan laboratorium sampel makanan.

Baca Juga: Pemkot Solo Jamin Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Aman, Tidak Ada Risiko

“Nanti kita akan tunggu dulu hasil pemeriksaan secara laboratoris dari cabang Semarang terkait dengan penyebab atau pun unsur yang diduga beracun yang ada pada bahan makanan yang dimakan pada saat dilakukannya bukber. Jadi kita tunggu dulu hasil,” urai dia.

Baca Juga: Solopos dan Solo Grand Mall Adakan Lomba Korean Wave, Catat Tanggalnya!

Ade tidak bisa memastikan kapan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap bahan makanan yang dikonsumsi korban keracunan akan keluar. Yang jelas menurut dia hasil pemeriksaan tersebut akan disinergikan dengan hasil penyelidikan maupun penyidikan yang dilakukan.

Sementara saat ditanya apakah makanan yang dikonsumsi saat buka puasa bersama itu sudah lama atau basi, Ade menyatakan tetap menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. “Dari hasil Puslabfor bisa diketahui apa yang membuat korban mengalami lemah, diare,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya