SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SDN 1 Bangak Kecamatan Banyudono, Boyolali, yang mengalami keracunan berisitirahat di salah satu ruang kelas, Selasa (15/3/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Keracunan makanan Boyolali, Dinkes mengirim sampel jajanan yang diduga menjadi penyebab puluhan siswa SDN 1 Bangak keracunan.

Solopos.com, BOYOLALI–Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mengirim sampel jajanan mi ayam bakso dan sisa makanan ke Laboratorium Dinkes Provinsi Jateng untuk diidentifikasi.  Mi ayam bakso itu diduga sebagai penyebab keracunan yang menimpa puluhan siswa SDN 1 Bangak, Banyudono, Boyolali, pada Selasa (15/3/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S.Lina, menyebut data terakhir korban keracunan jajanan mi ayam bakso milik seorang pedagang keliling, berjumlah 61 orang. Dari jumlah korban tersebut hanya satu anak yang masih mendapatkan perawatan intensif dari dokter, Kamis (16/3/2016). Sisanya sudah bisa masuk sekolah.

Dari pantauan Solopos.com, aktivitas belajar mengajar di SDN 1 Bangak berjalan normal. Kesehatan siswa yang sempat muntah-muntah setelah memakan jajanan mi ayam bakso pada Selasa, berangsur membaik. Satu siswi kelas IV, Reinata, belum pulih total karena yang bersangkutan memiliki riwayat sakit gejala tipus.

“Kemarin kami sudah mengambil sampel makanan dan siswa muntahan untuk diidentifikasi di laboratorium Dinkes Jateng. Biasanya hasil cek laboratorium itu keluar setelah 12 hari,” kata Ratri, kepada Espos, Kamis. Cek laboratorium dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan yang menimpa puluhan siswa tersebut.

Dinkes Boyolali juga memantau ke sekolah lain mengingat pedagang keliling juga sempat berjualan di sekolah lain.

“Untuk sekolah lain kami pantau tetapi tidak ada laporan kejadian serupa,” ungkap Lina.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Banyudono, AKP Bambang Kadarisman, masih menunggu lebih lanjut hasil laboratorium makanan dan sisa makanan yang diduga penyebab keracunan massa siswa SDN 1 Bangak. Seperti diketahui, setelah kejadian keracunan, aparat Polsek Banyudono menyita seluruh bahan makanan milik pedagang keliling, Agus Purnomo, 35, warga Bangak Ringin, Desa Batan.

Polsek Banyudono juga memeriksa sejumlah saksi yakni beberapa orang guru dan siswa yang keracunan untuk dimintai keterangan. “Hari ini [kemarin] saksi-saksi kami periksa.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali meminta sekolah lebih selektif terhadap pedagang yang menjajakan makanan bagi anak-anak sekolah. Menurut Kepala Disdikpora Boyolali, Abdul Rahman, sekolah harus bisa memastikan makanan yang dijual pedagang tersebut memenuhi standar kesehatan.

Seperti diketahui, puluhan siswa SDN 1 Bangak mengalami keracunan makanan yang diduga berasal dari jajanan mie ayam bakso. Mi ayam bakso itu di kemas dalam wadah gelas plastik dijual dengan harga Rp1.000 per porsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya