SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur.

Solopos.com, KARANGANYAR — Warseno, 38, dan Kuwatyono, 55, warga RT 002/RW 006 Dusun Mundu, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah tewas saat menguras sumur tetangganya, Kaiman, 60, Minggu (24/8/2014) siang.

Mereka diduga tewas lantaran menghirup gas buang beracun dari mesin diesel. Kejadian bermula saat kedua korban dimintai tolong Kaiman untuk menguras sumur sedalam 12 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keduanya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan, langsung mengiyakan tawaran pekerjaan itu. Sekitar pukul 08.00 WIB mereka mulai bekerja dengan membawa mesin diesel ke dasar sumur. Setelah beberapa jam menyedot dan air sumur tinggal setinggi 90 sentimeter, salah satu korban, Warseno, turun ke dasar sumur untuk mengambil mesin diesel.

Dengan tali temali seadanya, Kuwatyono yang berada di atas menerima mesin diesel dari Warseno. “Setelah mesin diesel sampai di atas, Warseno terjatuh dan tidak sadarkan diri,” kisah Mukidin, Ketua RT 002/RW 006 Dusun Mundu, saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian, Minggu.

Kondisi sumur saat itu, menurut Mukidin, penuh asap hitam pekat. ”Berniat ingin menyelamatkan Warseno, Kuwatyono menyusul turun ke bawah. Belum sampai di dasar sumur, Kuwatyono ikut jatuh dan tak sadarkan diri,” sambung dia.

Mengetahui kejadian itu, Kaiman lantas berteriak meminta bantuan warga sekitar. Tetangga pun berdatangan, namun tidak ada satu pun yang berani mendekati sumur.

Menyadari bahwa mereka berhadapan dengan gas beracun, aparat Polsek Gondangrejo yang datang ke lokasi tak bertindak sembarangan. Mereka berinisiatif menghubungi Tim Search and Rescue (SAR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

“Kejadian sekitar pukul 10.30 WIB, sejam kemudian tim SAR UNS tiba di lokasi. Sebelumnya, paramedis dari Puskesmas Gondangrejo juga sudah hadir untuk berjaga-jaga kalau korban masih bisa diselamatkan,” jelas Agus Subagyo, tokoh masyarakat setempat.

Proses evakuasi korban berlangsung sekitar satu jam dan berakhir pukul 12.00 WIB. Saat diangkat dari dasar sumur, keduanya sudah meninggal dunia.

Dibiayai Kas Masjid
Keluarga korban mengaku ikhlas dan tidak menuntut siapa pun, lantaran hal itu murni kecelakaan. “Setelah rembuk warga, seluruh biaya pemakaman Warseno dan Kuwatyono ditanggung kas Masjid Al Hidayah Dusun Mundu. Keduanya dimakamkan di tempat permakaman umum (TPU) desa setempat,” jelas Agus.

Prosesi pemakaman kedua korban berlangsung penuh isak tangis. Pihak keluarga masih shock dengan kejadian itu dan enggan dimintai keterangan. “Warseno meninggalkan satu istri dan empat orang anak yang masih kecil-kecil, sedangkan Kuwatyono kelima anaknya sudah berumah tangga sendiri,” kata Hendra Atmaja, salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari kediaman keduanya.

Berdasar pantauan Solopos.com, lokasi sumur berada di ruangan, bersebelahan dengan dapur. Diameter sumur sekitar satu meter, dan pengoperasiannya menggunakan mesin pompa. Pemilik menggunakan sumber air itu untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci, masak, dan mandi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya