SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa MI Maarif yang mengalami keracunan jajanan saat dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang, Rabu (21/9/2022). (Solopos.com-Antara/Heru Suyitno)

Solopos.com, MAGELANG — Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), dilarikan ke rumah sakit karena diduga mengalami keracunan makanan atau jajanan yang dijual di luar lingkungan sekolah, Rabu (21/9/2022).

Kapolsek Mertoyudan, AKP Sujarwanto, mengatakan anak-anak diduga keracunan setelah mengonsumsi jajanan berupa jagung susu keju (jasuke) dan mi goreng.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Setelah makan jajanan tersebut beberapa saat kemudian anak-anak merasa mual dan pusing-pusing. Selanjutnya dilakukan tindakan pertama dan mengevakuasi anak-anak itu ke RSUD Tidar dan RS Harapan,” ujar Sujarwanto.

Sujarwanto mengatakan ada 17 anak yang diduga mengalami keracunan makanan atau jajanan yang dijual di luar lingkungan sekolah itu, yang dibawa ke RSUD Tidar Kota Magelang. Sementara, 16 anak lainnya dibawa ke RS Harapan Kota Magelang.

“Langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah mengamankan pihak yang bertanggung jawab, yaitu pedagang yang menjual jajanan tersebut. Kami sudah mengamankan pedagang jasuke, sedangkan pedagang mi goreng masih kami cari orangnya,” ucapnya.

Baca juga: Puluhan Guru di Malang Alami Keracunan Usai Santap Nasi Kotak

Pihaknya juga mengamankan sampel makanan atau muntahan untuk diselidiki di laboratorium.

Sementara itu, Kabid Layanan Medis RSUD Tidar, Susini Rangkai Sari, mengatakan sekitar pukul 11.20 WIB ada 17 siswa dari MI Maarif Nepak Bulurejo, Kabupaten Magelang datang ke UGD. Para siswa MI Maarif Nepak Bulurejo, Kabupaten Magelang itu meminta layanan kesehatan karena mengeluh muntah-munta dan diduga keracunan setelah mengonsumsi jajanan yang dijual di luar sekolah.

“Kami dari tim UGD kemudian melakukan perawatan sesuai prosedur. Pasien mendapatkan layanan sesuai dengan yang dibutuhkan yaitu pemberian cairan pada pasien-pasien tersebut,” tuturnya.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Permen Serbuk dalam Kasus Keracunan Siswa

Ia menjelaskan sejumlah pasien saat ini masih dalam observasi oleh tim, baik dokter maupun perawat. Saat ini yang terindikasi perlu perawatan lanjutan ada empat anak, sementara yang 13 masih dalam observasi kondisinya.

Mereka muntah-muntah, mual, pusing, dan lemas karena mengalami muntah ada cairan yang keluar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya