Solopos.com, SOLO -- Kerabat Keraton Solo, GKR Koes Murtiyah yang akrab dengan sapaan Gusti Moeng penasaran dengan makanan tradisional instan yang tengah ngehits.
Ia bersama suaminya, KP Eddy Wirabhumi, pun mengunjungi Warung MakanKu, Laweyan, Solo, pada Senin (21/9/2020) sore. Putri PB XII itu mencoba tiga menu makanan tradisional.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Pemerintah Sebut Masker Scuba Tak Efektif Tangkal Corona, Pedagang: Kenapa Baru Bilang Sekarang?
"Tadi saya mencoba tiga dari lima variasi menu. Tadi mencicipi Gulai Ikan, Rendang, dan Gudeg. Rasa makanannya khas Solo sekali. Saya lahir dan besar di Solo sehingga taste Solo sangat pas saya rasa. Meski instan rasanya tidak berubah. Teknologi anak bangsa ini layak go international," papar Gusti Moeng kepada wartawan.
Warga Sragen Ini Tak Sadar Puluhan Tahun Pakai Benda Cagar Budaya Cuma Buat Landasan Padasan
Ia mengatakan makanan tradisional instan itu sangat relevan untuk masa pandemi Covid-19 saat ini. Para konsumen dapat memilih varian menu tanpa harus memasak atau keluar rumah.
Setiap porsi dapat makanan tradisional itu bisa untuk dua orang. Ia menyarankan owner MakanKu, Puspo Wardoyo, untuk menggandeng masyarakat bidang kuliner lokal Solo.
Sebelum Puluhan Pegawai Positif Covid-19, RSST Klaten Jadi Lokasi Tes Kesehatan Paslon Pilkada 2020
Ia menilai kerja sama antara MakanKu dengan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) akan menaikkan daya jual produk UKM.
Rebut Hati Milenial Solo, Gibran-Teguh Siapkan Konser Musik Virtual
"Solo tidak pernah tidur dalam bidang kuliner. Mungkin ke depan ada soto dan rawon rasa khas Solo yakni manis, asin, dan gurih dengan kemasan instan," imbuh Gusti Moeng.
Hanya Sekali, 32.725 Keluarga Sukoharjo Terima BST Tambahan Rp500.000 Dari Kemensos
Ia mengapresiasi karya anak bangsa yang berhasil menciptakan makanan tradisional instan cepat saji. Apalagi, makanan instan itu merupakan makanan tradisional khas masing-masing daerah.