SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Solopos.com, SYDNEY — Pulau-pulau kecil di Tonga mengalami kerusakan parah akibat letusan gunung berapi dan tsunami.

Menurut keterangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa (18/1/2022) seperti dilansir Antaranews, Kepolisian Tonga telah memberitahukan kepada Komisi Tinggi Selandia Baru bahwa dua orang meninggal dunia dalam bencana itu. Namun putusnya jalur komunikasi membuat jumlah korban sebenarnya belum bisa diketahui.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bandara internasional Fua’amotu tidak mengalami kerusakan, tetapi abu tebal membuat bandara tidak bisa difungsikan secara penuh sehingga menghambat upaya pengiriman bantuan internasional.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menjelaskan, Angkatan Laut Tonga melaporkan kerusakan parah di pulau Ha’apai yang terhantam gelombang setinggi 5 meter-10 meter.

Baca Juga: Ngeri, Ini Dahsyatnya Dampak Tsunami Akibat Erupsi Gunung Tonga

Citra pemantauan yang diambil pasukan pertahanan Selandia Baru dan beredar di media sosial memperlihatkan kerusakan besar di pulau Atata. Kerusakan besar hingga parah juga terjadi di pulau Fonoifua, Niniva, Nomuka dan Mango. Sebuah desa di Mango hancur.

Tonga terdiri atas 176 pulau, 36 di antaranya tidak berpenghuni, dengan jumlah penduduk mencapai 104.494 jiwa.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah negara kawasan Pasifik panik setelah muncul gelombang tsunami yang disebabkan oleh letusan gunung berapi bawah laut raksasa di negara Pasifik Tonga.

Ancaman tsunami yang bermula dari letusan Gunung Hunga Ha’apai direspons telah menimbulkan kepanikan di sejumlah negara kawasan pasifik lainnya.

Baca Juga: Tidak Ada WNI Jadi Korban Tsunami Tonga, Ini Penjelasan Kemenlu

Menurut pejabat di ibu kota Suva, letusan selama delapan menit itu begitu keras sehingga bisa terdengar sebagai “suara guntur yang keras” di Fiji, lebih dari 800 km (500 mil).

Pemerintah Fiji lantas mengeluarkan peringatan tsunami dan membuka pusat evakuasi bagi orang-orang di daerah pesisir dataran rendah. Di Selandia Baru, yang berjarak lebih dari 2.300 km, para pejabat telah memperingatkan gelombang badai.

Sedangkan Badan Manajemen Darurat Nasional mengatakan daerah pesisir di pantai utara dan timur Pulau Utara terlihat “arus kuat dan tidak biasa dan gelombang tak terduga di pantai”.

Pemantau cuaca Weather Watch Selandia Baru melaporkan terjadi pelepasan energi sangat mencengangkan dan orang-orang mendengar ledakan di Selandia Baru. Sebelumnya, rekaman media sosial menunjukkan air mengalir melalui gereja dan beberapa rumah, dan saksi mata mengatakan abu jatuh di ibu kota, Nuku’alofa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya