SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kepesertaan pria dalam program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Bantul baru mencapai 9%

Harianjogja.com, BANTUL –Kepesertaan pria dalam program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Bantul baru mencapai 9%. Meski lebih tinggi dari rerata Provinsi DIY yang hanya mencapai 5-7%, capaian tersebut masih tergolong kecil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebab berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPKB-PMD) Bantul, angka capaian KB pria dengan metode Medis Operasi Pria (MOP) adalah yang terendah.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Seksi Pelayanan KB DPPKB-PMD Bantul, Harmanto menuturkan ada beberapa kendala dalam akselerasi program KB pria ini. Diantaranya terbatasnya pilihan jenis alat kontrasepsi yakni MOP dan kondom, dibandingkan alat kontrasepsi perempuan yang terdiri dari lima jenis.

Selain itu, pihaknya sering mendapati penolakan dari pihak keluarga karena banyak yang masih salah persepsi bahwa KB pria dengan MOP merupakan proses orsidektomi atau kebiri.

“Padahal MOP ini adalah proses vasektomi, tidak akan berpengaruh pada kondisi fisik pria,” tegasnya saat ditemui pada acara Pencanangan Kampung KB di Dusun Cembing, Trimulyo, Jetis pada Selasa (10/10/2017).

Kendala lainnya menurut Harmanto, masih ada anggapan hukum KB bagi pria adalah haram dan juga persepsi bias gender bahwa KB hanya perlu dilakukan oleh perempuan saja.

Namun ia menyebut, beberapa tahun terakhir ini kesadaran pria untuk melakukan KB cenderung meningkat. Dilihat dari target tahunan yang selalu terpenuhi. Hingga Agustus saja jumlah kepesertaan KB pria baru mencapai 189 orang dari target 169 orang pada 2017 ini. “Mayoritas berumur 40-50 tahun,” katanya.

Untuk akselerasi program KB pria ini, menurutnya dari 2012 lalu Pemkab Bantul telah memberikan reward/hadiah bagi mereka yang mau bergabung menjadi peserta baru. Mulanya hadiah berupa satu ekor kambing bunting yang merupakan bantuan dari CSR, kini berupa uang tunai senilai Rp1 juta.

Dana untuk hadiah itu diambilkan dari pos APBD sebesar Rp100 juta per tahun, artinya target capaian minimal KB pria sebesar 100 peserta baru/tahun. Pencairan dana hadiah tersebut dilakukan pada bulan Mei, sedangkan layanan KB pria diselesaikan pada bulan Maret.

Selain dengan pemberian hadiah, pencanangan Kampung KB juga salah satu upaya akselerasi program ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Komunikasi Informasi dan Edukasi Bidang KB DPPKB-PMD Bantul, Irma Hermawati.

Menurutnya hingga kini Bantul baru memiliki satu Kampung KB tingkat nasional yakni di Dusun Jasem, Srimartani, Piyungan dan satu tingkat kabupaten di Dusun Dingkikan, Argodadi, Sedayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya