SOLOPOS.COM - Simon Gunawan Tanjaya yang memberikan gratifikasi kepada Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, Selasa 913/8/2013) malam, adalah petinggi Kernel Oil Pte Ltd. Alhasil perusahaan perminyakan itu mendadak menarik perhatian Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Solopos.com, JAKARTA – PT Kernel Oil Pte Ltd mendadak menjadi perusahaan yang paling dicari setelah operasi tangkap tangan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (13/8/2013) menjelang tengah malam.

Salah seorang petinggi perusahaan asal Singapura itu disebut-sebut sebagai pemberi suap dan Rabu (14/8/2013) malam ikut digelandang KPK ke Rutan setelah berjam-jam diperiksa. Dugaan itu diperkuat dengan keterangan Wakil Ketua lembaga anti korupsi itu Bambang Widjojanto yang menyebut salah seorang yang ditangkap KPK adalah S yang merupakan petinggi perusahaan trading minyak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Deputi Komersial SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan Kernel Oil merupakan salah satu perusahaan trading minyak yang terdaftar di SKK Migas. Perusahaan itu biasa mengikuti proses tender minyak mentah bagian negara. “Jadi minyak mentah bagian negara itu ada yang tidak bisa diserap Pertamina karena alasan teknis. Minyak mentah yang tidak diserap Pertamina itulah yang kami jual melalui proses tender, dan Kernel Oil memang sering ikut tender,” ungkapnya di Jakarta, Rabu.

Pria yang akrab disapa Wawan itu menyebut setidaknya ada 40 perusahaan trading minyak bumi yang terdaftar di SKK Migas, termasuk Petral dan Kernel Oil. Ke-40 perusahaan itulah yang berhak mengikuti tender penjualan minyak mentah yang tidak dapat ditampung, atau tidak cocok dengan kilang milik Pertamina.

Menurutnya, hingga semester I tahun ini Kernel Oil belum pernah sekalipun memenangi tender minyak mentah yang diselenggarakan SKK Migas. Padahal, SKK Migas langsung mengadakan tender, jika ada minyak mentah yang tidak dapat diserap Pertamina.

Mekanisme tendernya pun harus melalui penawaran tertinggi dengan patokan di atas Indonesia crude price (ICP) yang ditambah dengan patokan harga lainnya. “Senin [19 Agustus 2013] kami akan melakukan tender minyak mentah dari Senipah, karena tidak terserap Kilang TPPI,” tuturnya.

 

Seperti dilansir situs resminya, Kernel Oil yang mendadak mencuri perhatian Indonesia itu merupakan perusahaan asal Singapura yang berdiri pada 2004. Kernel memiliki kantor cabang di pelbagai negara seperti Australia, Thailand, Uni Emirat Arab, Swiss, dan Indonesia.

Kantor pusat perusahaan itu berada di 7500A Beach Road #10-318/321 The Plaza Singapore. Sedangkan di Indonesia, Kernel Pte Ltd bernama PT KOPL Indonesia yang memiliki kantor di Equity Tower Lantai Ke-35 B, SCBD lot 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta.

Kernel Oil Pte Ltd merupakan perusahaan minyak mentah dan produk minyak yang menawarkan bensin, minyak gas, bahan bakar, minyak dasar, aspal, minyak mentah dan kondensat, gas, nafta, minyak tanah, minyak pelumas, dan residu.

Selain itu, perusahaan ini juga menyediakan cairan gas alam, seperti gas petroleum cair, etana, dan petrokimia nafta dan kondensat, produk bahan bakar non, termasuk pelarut, green coke, calcined coke, lilin parafin, lilin kendur, aromate berat, dan sulfur, produk petrokimia, seperti Polytam, purified terephthalic acid, paraxylene, benzene, dan propilena, dan produk kimia.

Operasi perdagangan minyak termasuk minyak mentah perusahaan ini dimulai dari kawasan Timur Jauh (negara-negara Asia yang jauh dari Eropa seperti China dan Jepang), Teluk Persia, Mediterania, dan Afrika Barat. Di Indonesia, PT KOPL Indonesia bertindak sebagai trader yang mencari minyak mentah maupun bahan bakar minyak (BBM) untuk di ekspor ke luar negeri.

Sementara pengamat energi dari ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan SKK Migas memang memiliki kewenangan untuk menjual minyak bagian negara melalui proses tender. Proses lelang minyak mentah itu pun, lanjut Pri Agung, memiliki mekanisme yang juga melibatkan dewan pengawas. Akan tetapi, proses penjualan minyak mentah bagian negara itu memang rawan terjadi proses suap.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya