SOLOPOS.COM - Ilustrasi penataan tempat makan selama pandemi Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengaku sempat mengunjungi rumah makan untuk mengecek kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Pengecekan itu dilakukannya memakai pakaian biasa alias bukan pakaian dinas sehingga tak ada yang mengetahui bahwa dirinya pejabat Pemkot Solo. Dengan begitu ia bisa mendapatkan gambaran riil mengenai kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Benar saja, ia mendapati fakta yang bikin miris. Ia melihat banyak warga Solo abai menerapkan protokol kesehatan dan pengusaha atau pemilik rumah makan pun tak bisa diingatkan dengan cara baik-baik.

Baca Juga: Waduh, Satpol PP Solo Sebut 70% Warga Tak Paham Cara Pakai PeduliLindungi

“Saya penasaran kok tempat itu ramai sekali, terus saya pura-pura beli minum di situ. Kemudian, saya lihat satu meja kecil dikasih kursi enam. Pengunjung ya duduk mengobrol tidak pakai masker. Kemudian mau ambil makan juga berdesakan. Dari situ saya ngeri, ini tidak sesuai protokol kesehatan. Saya lalu tanya kepada pengusahanya juga jawabannya menyenangkan,” kisahnya kepada Solopos.com, Jumat (10/9/2021).

Ning, panggilan akrabnya, mengaku miris dan waswas apabila tindakan abai masyarakat itu dibiarkan karena bisa membuat kasus Covid-19 kembali naik. Imbasnya, pengetatan harus kembali dilakukan.

Menegur Pemilik Rumah Makan

Hal yang sama juga dilakukan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo, Arif Darmawan. Arif mengaku pernah jajan di salah satu rumah makan memakai pakaian biasa alias bukan baju seragam dinas.

Baca Juga: Pasar Legi Solo Hampir Rampung Lur, Progres Pembangunan Sudah 81%

“Saya temukan di beberapa wedangan satu meja enam orang, makanan tak ditutup. Saya premanan [pakai baju biasa], saya tegur malam mendapat penjelasan tidak nyaman dari penjual,” jelasnya.

Arif mengatakan pembeli harusnya punya hak menegur pemilik warung makan yang tak mengindahkan protokol kesehatan, tapi mereka juga abai. Penjual harusnya protokol kesehatan, tapi ternyata juga tidak.

“Memilih makanan tidak pakai alat, tangan langsung. Lalu, tidak ditutup dan ada yang tidak pakai masker, droplet ke mana-mana. Jangan sampai PPKM yang sudah Level 3 kembali naik ke Level 4, yang rugi masyarakat sendiri,” ujar Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya