SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja di pabrik.(Antara-Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com,WONOGIRI -- Pekerja yang gagal mendaftarkan program subsidi upah dari Kementerian Ketenagakerjaan bisa mengambil jalan lain dengan mendaftarkan program Kartu Prakerja.

Kuota penerima subsidi upah bagi pekerja se-Indonesia sebanyak 15,7 juta orang. Namun hingga saat ini pendaftar mencapai 25 juta orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Gugatan Anak Terpidana Korupsi Djoko Susilo Terkait Rumah Di Sondakan Ditolak, Ini Penjelasan Kejari Solo

"Terkait jumlah pendaftar dan kuota penerima menjadi wewenang pemerintah pusat. Jika tidak berhasil bisa mengambil langkah lain," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Wonogiri, Ristanti, saat dihubungi Solopos.com, (27/8/2020)

Ia mengatakan hingga saat ini program kartu prakerja masih dibuka. Maka bagi pekerja yang gagal mendapatkan program subsidi upah bisa langsung mendaftar kartu prakerja.

Pendaftaran Bantuan UKM Rp2,4 Juta Tahap 3 Karanganyar Ditutup, Tahap 4 Dibuka Senin Depan

Ristanti mengatakan, pada dasarnya jika pekerja memenuhi kriteria, kelengkapan dokumen terpenuhi, pengisian pendataan tidak salah pasti diterima dan mendapatkan bantuan. Namun jika salah satu tidak terpenuhi, bisa gagal.

Kesalahan Input Data

Menurut dia, melihat realita dari program-program sebelumnya, pekerja banyak yang melakukan kesalahan ketika memasukkan data. Ada yang salah menulis nomor induk KTP, salah pengisian kolom dan lain sebagainya. Sehingga gagal saat mengikuti suatu program. Maka seluruh tahapan harus diikuti secara benar.

Disnakertrans, lanjut dia, bakal membuka aduan setelah program penyaluran subsidi upah selesai disalurkan. Jika ada pekerja yang merasa kurang puas bakal difasilitasi.

"Jika ada perselisihan, pekerja bisa mengajukan sanggahan. Ini sebagai wujud kami memantau dan mengawal pekerja dalam mengikuti program tersebut," ungkap Ristanti.

Terungkap! Niat Pelaku Bunuh Satu Keluarga di Duwet Sukoharjo Muncul Saat Main Game Dan Nunggu Ojol

Ristanti mengatakan, program tersebut diharapakan bisa membantu masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19. Sebagai orang tua, penerima bisa menggunakan bantuan untuk membeli kuota anak saat melakukan pembelajaran jarak jauh. Begitu juga dengan pekerjaan lainnya.

Selain itu, program tersebut juga bertujuan agar ekonomi mikro dan kecil tetap berkembang meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya