SOLOPOS.COM - Salah satu pembicara dalam Kenduri Nasional E-UKM yang diikuti pelaku-pelaku UKM dari berbagai daerah di Indonesia yang digelar di Hotel Grand Tjokro Jogja, Rabu (26/4/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Kenduri Nasional e-UKM yang diselenggarakan di Hotel Grand Tjokro Jogja mendorong para pelaku UKM dapat memperoleh informasi untuk mengembangkan usahanya ke kancah global

 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Harianjogja.com, SLEMAN-Guna memajukan sektor usaha kecil menengah, pemasaran melalui industri digital dinilai sebagai peluang strategis. Melalui acara Kenduri Nasional e-UKM yang diselenggarakan di Hotel Grand Tjokro Jogja, para pelaku UKM dapat memperoleh informasi untuk mengembangkan usahanya ke kancah global.

Salah satu penggagas Kenduri Nasional e-UKM, Riyeke Ustadiyanto mengatakan e-UKM merupakan sebutan untuk para pelaku UKM yang telah memanfaatkan kanal digital sebagai media promosi dan publikasi, baik produk maupun jasa kreatif. Kenduri Nasional e-UKM ini merupakan salah satu upaya untuk memajukan UKM melalui industri digital.

“Melalui acara ini diharapkan pelaku UKM dapat saling bertemu, baik dengan sesama UKM maupun dengan penyedia platform,” ujar Riyeke, Rabu (26/4/2017).

Selain itu, acara yang dihadiri ratusan pelaku UKM dari seluruh Indonesia tersebut, menjadi ajang bagi mereka untuk memperluas jaringan baru. Riyeke berharap acara ini dapat menjadi jembatan bagi pelaku UKM agar bisa maju bersama di pasar global.

“Kami sedang menyiapkan tools automation UKM, yakni semacam sarana agar para pelaku UKM ini dapat langsung dengan mudah berjualan ke dunia global melalui sarana digital,” ujar Riyeke.

Acara yang digagas oleh Asosiasi e Commerce Indonesia (idEA) ini diselenggarakan selama dua hari hingga Kamis (27/4/2017). CEO aCommerce Hadi Kuncoro mengatakan sebagian besar pelaku E-UKM masih terpaku pada pasar nasional, kendati pasar ini masih memiliki potensi yang besar. Namun, kondisi pasar justru tidak memberikan peluang terhadap penyerapan produk yang dijual.

“Mengapa tidak menggarap pasar internasional saja, di mana pasar ini masih memiliki potensi yang besar,” ungkap Hadi.

Sementara itu, Ketua Umum idEA, Aulia E Marinto menambahkan untuk memperkuat ekonomi digital, perlu merangkul sejumlah pihak termasuk pelaku UKM di daerah. Maka dari itu, kata dia, pemerintah dan idEA perlu untuk menjembatani hubungan baik tersebut dengan menyiapkan ekosistem yang dapat mendukung kesiapan semua pihak.

“Melalui Kenduri Nasional di Jogja ini, diharapkan dapat memunculkan E UKM Indonesia yang dapat menembus pasar internasional. Targetnya, pada 2020 nanti bisa menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara,” jelas Aulia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya