SOLOPOS.COM - Guru SMAN Gondangrejo melaksanakan MPLS hari pertama, Senin (13/7/2020), secara daring. (Istimewa/Dokumentasi SMAN Gondangrejo)

Solopos.com, KARANGANYAR--Disdikbud Karanganyar mendorong sekolah melaksanakan kunjungan ke rumah siswa yang terkendala sarana prasarana pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Tarsa, menyampaikan itu saat ditanya perihal evaluasi pelaksanaan PJJ, terutama berkaitan dengan sarana prasarana penunjang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah pusat memberlakukan PJJ selama pandemi Covid-19. PJJ menggantikan aktivitas kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Sempat Bertemu Purnomo, Presiden Jokowi bakal Swab Lebih Cepat

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, sejumlah siswa mengeluhkan sarana prasarana penunjang PJJ, seperti perangkat komputer, laptop, smartphone, paket data, sinyal, dan lain-lain. Seperti diungkapkan seorang pelajar SMKN 1 Karanganyar, Annisa, saat peringatan Hari Anak Nasional pada Kamis (23/7/2020).

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengajak sejumlah siswa berdialog saat itu. Annisa mengaku tidak memiliki laptop sehingga kesulitan PJJ. Bupati menghadiahi gadis berkerudung itu satu unit laptop.

"Kalau sarana prasarana daring di beberapa wilayah belum memadai itu problem nasional. Bukan hanya Karanganyar," kata Tarsa saat berbincang dengan wartawan di Kantor Disdikbud Karanganyar, Jumat (24/7/2020).

Prajurit TNI Stres Akibat Covid-19, Kodam IV/Diponegoro: Hoaks

Tarsa menyebut media pembelajaran lain yang bisa dilakukan siswa selama PJJ adalah menggunakan buku paket. Tarsa menyebut buku paket menjadi buku pegangan utama pelajar. Setiap siswa sudah mendapatkan buku paket saat awal tahun ajaran baru.

"Kami kan punya banyak media [pembelajaran]. Pegangan utama ada buku paket. Seandainya tidak punya alat kan bisa belajar lewat buku paket. Buku paket sudah diserahkan ke anak saat tahun ajaran baru," ungkap dia.

 

Home Visit

Hal senada disampaikan Sekretaris Disdikbud Karanganyar, Nurini Retno Hartati. Menurutnya, Disdikbud Karanganyar sudah menginstruksikan guru mata pelajaran, guru kelas, maupun wali kelas, dan kepala sekolah melakukan pendampingan siswa yang mengalami kendala selama PJJ.

Covid-19 di Jateng Melonjak, Menkes Terawan Berkantor di Semarang

Dia mencontohkan apabila siswa yang tinggal di wilayah tertentu mengalami kendala sinyal untuk mengakses Internet selama PJJ.

"Itu kan nanti bisa dibantu dari sekolah. Terjun, anjangsana ke rumah melakukan pendampingan lewat home visit. Home visit kami tekankan terus. Ada yang memang satu kelas itu satu atau dua orang anak mengalami kesulitan. Nah, itu sekolah harus terjun mendampingi bisa dibantu melalui handphone," jelas Nurini saat mendampingi Tarsa berbincang dengan wartawan.

Solusi lain, sekolah dapat mengajak siswa yang tinggal di satu lingkungan yang terkendala sinyal maupun jaringan Internet untuk belajar bersama di lokasi terdekat. Tetapi, Nurini tetap mengingatkan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat.

Padmaningrum Gantikan Jumeri Jadi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng

"Bisa digabung. Intinya kepala sekolah silakan berinovasi. Home visit, guru datang ke lingkungan anak. Bahkan, sekolah juga dipersilakan melakukan pendampingan secara ekonomi. Intinya mendorong sekolah untuk lebih peduli."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya