SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Saya mahasiswi semester VII salah satu univeritas swasta di Solo. Di usia saya yang 22 tahun, sering merasa gelisah karena kurang bisa menikmati kegembiraan dan malas beraktivitas. Saya juga enggan berinteraksi dengan teman-teman. Kondisi ini sepertinya saya alami sejak sering melihat pertengkaran orang tua saat pulang ke rumah (Purwodadi). Sebulan lalu, ibu bercerita bahwa tidak kuat lagi dengan perlakuan ayah yang sering salah paham dan menuduh ibu melakukan hal-hal negatif. Semenjak itu saya kepikiran tentang hubungan orang tua. Ini membuat saya sulit konsentrasi belajar dan kuliah. Saya menjadi sering murung . Apa yang harus saya lakukan agar orang tua tidak bertengkar? Terima kasih.
Farah, Purwodadi.

Orang tua adalah sosok penting dalam hidup setiap individu. Karena menjadi figur lekat dan sumber afeksi, sumber kasih sayang bagi keluarga. Jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap mereka, maka jadi ancaman anggota keluarga lain akan hilangnya kasih sayang. Hal itulah yang membuat Anda sangat gelisah ketika orang tua sering bertengkar bahkan mungkin mengarah pada perceraian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Langkah yang dapat anda lakukan adalah pertama, pahami situasi secara objektif dan rasional, tanpa dipengaruhi emosi berlebihan. Komunikasi intensif dengan ayah maupun ibu, sentuh hati mereka dengan lembut. Tunjukkan Anda menyayangi mereka dan sampaikan harapan Anda kepada mereka baik secara langsung maupun melalui pesan tertulis.

Kedua, kelola pikiran dan hati Anda dengan tepat dan bijaksana. Harus tetap positif, bahwa ada hal yang bisa dikendalikan, dan ada hal di luar kendali Anda. Upayakan seoptimal mungkin menyatukan kembali orang tua. Kendati tidak menutup kemungkinan upaya Anda tidak berhasil.

Dengan tetap berpikir dan berprasangka positif, maka hati Anda tidak terus menerus gelisah. Ketiga, berprasangka baik kepada Allah, bahwa setiap hal yang terjadi tidak lepas dari skenario-Nya, dan skenario Allah pasti terbaik. Tetap terus berdoa kepada Allah SWT, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk membolak-balikkan hati hamba-Nya. Terakhir adalah bertawakal kepada Allah, menerima hasil apa pun yang Allah tetapkan.

Dengan langkah-langkah tersebut, Insya Allah Anda akan menjadi lebih bermakna, karena telah aktif berusaha, dan bukan hanya sibuk dengan diri sendiri. Insya Allah kondisi psikologis Anda secara bertahap menjadi lebih stabil.
Psikolog, Wisnu Sri Hertinjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya