Solopos.com, JAKARTA -- Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah resmi menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) setelah menerima Surat Keputusan (SK) penunjukkan dirinya di Kementerian BUMN, Senin (25/11/2019) kemarin.
Penunjukan Ahok sebagai Komut Pertamina masih menjadi perdebatan panas publik terutama politikus. Ada yang pro ada juga yang kontra dengan keputusan Menteri BUMN, Erick Thohir, tersebut. Bahkan, ada juga yang penasaran soal alasan penunjukan Ahok sebagai Komisrasi Utama Pertamina.
Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini
Gibran Posting Foto Kura-Kura Peliharaannya, Netizen Syok Tahu Harganya
Menjawab hal tersebut, Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga beralasan Ahok adalah sosok yang tidak paham dengan dunia migas dan tidak mempunyai jaringan di bidang migas. Dengan begitu, Ahok tidak mudah terintervensi oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
Arief Poyuono: Pertamina Cuma Batu Lompatan Ahok Jadi Menteri
"Kenapa pilih Ahok? Dia tidak bisnis migas, dia bukan orang migas. Dia tak punya jaringan di bisnis migas. Kalau orang sudah tahu dan paham dengan migas, terintervensi semakin besar. Pertamina saat ini butuh orang yang mendobrak, maka kami pilih Ahok," kata Arya Sinulingga di acara Indonesia Lawyers Club TVOne, Selasa (26/11/2019) malam.
Gibran Posting Foto Kura-Kura Peliharaannya, Netizen Syok Tahu Harganya
Lebih lanjut, Arya Sinulingga menyebut Ahok adalah ketua kelas Pertamina yang akan mengarahkan rencana kerja Pertamina dan mengawasi Pertamina.
Hanya 1 Karangan Bunga untuk Ahok di Pertamina, Netizen: Semangat Pak!
"Salah satu tugas pak Ahok yang diberikan Kementrian BUMN menurunkan impor minyak. Inilah kunci permainannya. Jika impor migas diturunkan akan ada banyak peran untuk menghilangkan mafia-mafia tadi. Komut adalah ketua kelasnya [Pertamina] yang ngedrive perencanaan Pertamina, pengawasan Pertamina, dan pembangunan kilang. Dengan kilang semakin banyak, impor makin berkurang," tandasnya.