SOLOPOS.COM - Rumah Dinas Wali Kota Salatiga. (Solopos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SALATIGA — Bagaimana cerita asal usul nama Kota Salatiga, salah satu kota yang ada di Jawa Tengah?

Kota yang berada di timur Kabupaten Boyolali ini masuk dalam daftar daerah yang paling toleran di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salatiga menempati urutan ketiga sebagai daerah paling toleran di Indonesia setelah Singkawang dan Manado.

Baca Juga:  Ada Sebelum Era Wali Songo, Siapa Pendiri Masjid Tertua di Indonesia?

Ditetapkan sebagai salah satu daerah paling toleran di Indonesia, banyak yang penasaran dengan asal usul nama dari Salatiga.

Nama Salatiga terkesan mirip dengan Kota Solo di Jawa Tengah, bedanya terletak di huruf vokal saja. Tetapi, ternyata sejarah dari Salatiga tak ada kaitannya dengan kota yang kini dipimpin oleh Wali Kota Gibran Rakabuming Raka itu.

Baca Juga: Apakah Menelan Ludah Bisa Bikin Batal Puasa? Begini Hukumnya!

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, sejarah lahirnya Salatiga tak bisa lepas dari sosok Sunan Kalijaga dan Ki Ageng Pandanaran.

Asal usul Salatiga dikisahkan, Ki Ageng Pandanaran dikenal sebagai adipati yang sering mengambil harta rakyat yang tak mampu membayar pajak. Ia juga sering membeli hasil pertanian rakyatnya dengan harga yang sangat murah.

Baca Juga:  Benarkah Listrik Prabayar Lebih Boros?

Pada suatu ketika, Ki Ageng Pandanaran bertemu seorang pencari rumput yang sudah tua. Ia pun membeli rumput dari orang tua itu dengan harga murah. Namun, tanpa disadari sang adipati, si pencari rumput itu menyelipkan uang yang dibayarkan ke dalam keranjang rumput yang dibawa ke kediaman Ki Ageng Pandanaran.

Sesampainya di kediamannya, sang adipati menerima laporan bahwa terdapat uang di dalam keranjang rumput tersebut. Sang adipati yang menyadari bahwa uang itu adalah miliknya yang dibayarkan ke pencari rumput pun geram dan memanggil pencari rumput untuk datang ke kediamannya.

Dari cerita asal usul Salatiga, Ki Ageng Pandanaran meluapkan emosinya kepada pencari rumput tadi. Tapi, tak lama kemudian si pencari rumput tadi meminta maaf dan mengungkapkan jati diri aslinya. Ternyata dia adalah Sunan Kalijaga yang menyamar menjadi pencari rumput tua.

Baca Juga:  Lebih Irit Mana Listrik Prabayar Pulsa atau Pascabayar?

Asal Usul Salatiga: Penggembaraan Ki Ageng Pandanaran

Mengetahui hal tersebut, Ki Ageng Pandanaran lantas meminta maaf kepada Sunan Kalijaga dan dimaafkan. Tetapi, Sunan Kalijaga mempunyai syarat yang harus dipenuhi Ki Ageng Pandanaran, yakni harus mengembara dan meninggalkan semua harta yang dimiliki. Sang adipati pun bersedia dan akan mengembara mengikuti Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga pun berangkat terlebih dahulu sebelum disusul sang adipati. Ketika Ki Ageng Pandanaran hendak berangkat, istrinya, Nyi Ageng Pandanaran, ingin ikut mengembara. Namun lstrinya menyatakan bahwa ia tak rela meninggalkan harta bendanya. la meminta suaminya berangkat Iebih dulu. Lalu, Nyi Ageng Pandanaran menyimpan emas dan permata di dalam tongkatnya yang terbuat dari bambu.

Baca Juga: Masjid Tertua di Indonesia Ternyata di Banyumas, Ada Sebelum Wali Songo

Nyi Ageng Pandanaran pun akhirnya menyusul suaminya. Dalam perjalanan, Sunan Kalijaga diadang oleh tiga orang penyamun. Dalam cerita asal usul Salatiga, Sunan Kalijaga memberi tahu ketiga penyamun itu bahwa nanti ada seorang perempuan tua yang membawa emas permata dalam tongkat bambunya.

Nah, saat Nyi Ageng Pandanaran lewat, ketiga penyamun tersebut menghadang dan merampas tongkat bambu yang ia pegang. Nyi Ageng Pandanaran tidak dapat berbuat apa-apa selain merelakan hartanya yang dirampas. Ketika berhasil bertemu dengan suaminya dan Sunan Kalijaga, ia menceritakan kejadian perampokan yang dialaminya sambil menangis.

Baca Juga:  Salat Tarawih 8 atau 20 Rakaat, Mana yang Lebih Afdal?

Atas kejadian tersebut, Sunan Kalijaga memberi nama daerah saat Nyi Ageng Pandanaran dirampok dengan nama Salah Tiga. Hal ini dikarenakan perampokan itu terjadi karena ada tiga pihak yang melakukan kesalahan, yakni Ki Ageng Pandanaran, istrinya, dan para penyamun.

Karena perkembangan zaman, nama Salah Tiga berubah ucapannya menjadi Salatiga. Nah, begitulah asal usul kenapa kota di Jawa Tengah ini diberi nama Salatiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya