SOLOPOS.COM - Sejumlah aparat Polres Sukoharjo berada di dekat puluhan jerikan ciu sitaan hasil operasi penyakit masyarakat di Mapolres setempat, Jumat (26/12/2014). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Industri rumahan ciu Bekonang di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, telah populer sejak abad ke-17 Masehi. Minuman yang digolongkan sebagai miras ini dulu biasa dikonsumsi kalangan menengah ke bawah.

Dihimpun dari berbagai sumber, Senin (27/6/2022), ciu merupakan arak atau minuman fermentasi tradisional yang diolah dari nira, beras, ketan, dan ketela. Dalam hal ini, ciu Bekonang merupakan arak yang diproses dari hasil penyulingan tetes tebu yang telah difermentasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejarah mencatat ciu bekonang merupakan minuman wajib perta rakyat pada masa penjajahan Belanda. Kala itu, orang-orang Belanda melirik arak termasuk ciu untuk dibisniskan.

Sejak saat itu, pemasaran ciu berkembang bukan hanya di Pulau Jawa, tetapi merambah wilayah lain di Indonesia. Warna, rasa, dan aromanya yang khas membuat minuman keras satu ini digemari kalangan tertentu.

Minuman tersebut dibuat dengan cara menyuling sisa-sisa cairan etanol yang dicampur dengan tetesan tebu. Proses penyulingan ini dilakukan berulang kali, dicampur beberapa bahan lainnya sebelum diendapkan selama tujuh hari. Kadar alkohol dalam ciu Bekonang berkisar dari 20% sampai 90% tergantung berapa kali proses distilasi dilakukan.

Baca juga

Meski ciu Bekonang memiliki sejarah panjang dan cukup populer di kalangan penikmat minuman beralkohol, Pemda Sukoharjo melarang produksi miras ciu lewat Perda No. 7/2012. Adanya peraturan ini tak langsung membuat perajin ciu Bekonang menutup usahanya begitu saja.

Kini kebanyakan warga Bekonang memproduksi ciu dengan skala rumahan. Jika ada orang asing berkunjung ke desa Bekonang untuk membeli ciu, mereka tidak bisa menemukan ciu dengan mudah karena memang tidak dijual secara terang-terangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya