SOLOPOS.COM - Candi Gana di Klaten yang disebut Candi Asu. (Google/

Solopos.com, KLATEN — Candi Gana, yang berlokasi di Bener, Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, juga dikenal masyarakat dengan sebutan Candi Asu.

Menurut sumber yang tertulis di situs Kebudayaan.kemdikbud.go.id, keberadaan Candi Gana ini masih memiliki hubungan dengan keberadaan candi-candi di kawasan Prambanan. Bahkan, candi ini juga termasuk bangunan yang telah masuk dalam nominasi Warisan Dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Candi Gana sendiri merupakan candi Buddha yang masih menjadi bagian dari Candi Sewu dan dibangun sekitar abad IX M. Hal ini diketahui dari fisik candi yang berbentuk belah rotan dan sisi genta. Di mana bentuk tersebut dibangun pada abad IX M saat Mataram Kuno diperintah Dinasti Syailendra.

Baca Juga: Apa Itu Onggo-Inggi, Sosok yang Kerap Muncul di Jembatan Jurug Solo?

Lalu, kenapa Candi Gana di Klaten juga disebut Candi Asu?

Menurut keterangan yang tertulis di Wikipedia, pada zaman dahulu ada banyak anjing di sekitar candi ini sehingga oleh masyarakat disebut Candi Asu.

Namun, nama Candi Asu berubah menjadi Candi Gana setelah ditemukan hiasan gana atau orang kerdil di candi ini. Hal senada juga dijelaskan oleh unggahan salah satu netizen di media sosial Facebook di bawah ini.

Baca Juga: Kenapa Nama Sala Berubah Jadi Solo? Ternyata Ini Sejarahnya

Menurut netizen bersangkutan, kenapa Candi Gana disebut Candi Asu karena dahulu banyak anjing berkeliaran di area tersebut. “Karena dulu banyak anjing yang berada di candi ini sebelum dipugar sehingga petugas penjaga candi harus membersihkan kotoran anjing yang berserakan. Masyarakat sekitar candi menjulukinya sebagai Kandang Asu,” tulis netizen tersebut.

Selain Candi Gana, ada pula artefak berbentuk yoni di tengah sawah Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, yang disebut sebagai Candi Asu.

Baca Juga:  Apakah Hepatitis Akut Misterius pada Anak Bisa Menular di Kolam Renang?

Yoni tersebut memiliki ukuran panjang dan lebar masing-masing 79 sentimeter, memiliki ornamen pada salah satu sisi berbentuk kepala hewan menyerupai kura-kura.

Meski mirip kura-kura, warga setempat menamai yoni ini dengan Candi Asu.

Baca Juga:  Siapa Saja Sih Artis Lulusan SMAN 7 Solo?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya