SOLOPOS.COM - Pemakaman Didi Kempot di Ngawi, Jawa Timur, Selasa (5/5/2020). (Istimewa/Tatag Light)

Solopos.com, SRAGEN – Wafatnya maestro campursari kondang asal Solo, Dionisius Prasetyo, atau tenar dengan nama Didi Kempot, Selasa (5/5/2020), meninggalkan duka mendalam bagi para seniman muda di Sragen.

Sebab, almarhum Didi Kempot tercatat beberapa kali menggarap lagu anyar di Studio Mini Bener, Ngrampal, Sragenbersama para seniman muda di Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti lagu Tamba Teka Lara Lunga yang dirilis April 2020 yang digarap di studio milik seniman Sragen S. Harjono. Lagu itu dikerjakan bersama sejumlah seniman muda asal Sragen.

Salah seniman Sragen yang terlibat dalam proyek lagu tersebut adalah Tatag Light. Dia berperan memegang keyboard dalam aransemen musik lagu tersebut. Kerja sama itu membuatnya menjadi salah satu seniman muda yang cukup dekat dengan Didi Kempot.

Ini Fakta Henti Jantung, Penyebab Didi Kempot Meninggal

Tatag selalu hadir mendapingi almarhum Didi Kempot hampir di setiap konser musik. Tak ayal, meninggalnya Didi Kempot menyisakan duka mendalam di benak seniman muda Sragen itu.

“Kami sangat kehilangan sosok almarhum. Karena Mas Didi bukan hanya panutan bagi kami namun juga mentor bagi kami. Mentor di mana banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang dibagikan Mas Didi sejak dari awal karier sampai puncak. Semua memberikan inspirasi dan semangat untuk terus bekarya di bidang seni,” ujar Tatag yang juga memiliki grup band Light On Sragen itu kepada Solopos.com.

Pesan Didi Kempot

Tatag ingat betul salah satu keinginan Didi Kempot bagi para seniman di Sragen. Dia mengatakan pelantun tembang Cidro itu ingin banyak anak muda yang mau bekarya khusus di jalur musik daerah untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan.

3 Srikandi Solo Gugur Gunung Lawan Pandemi Covid-19

“Sekarang kami banyak melihat anak muda yang sudah mulai bekarya di jalur musik daerah. Pesan beliau yang sampai sekarang kami pegang adalah tetap dan terus bekarya sampai akhir napas. Kami mohon doanya supaya almarhum husnulkhatimah,” katanya di sela-sela prosesi pemakaman jenazah almarhum Didi Kempot di Majasem, Ngawi, Jawa Timur, Selasa siang.

Seorang produser musik campursari Lumbung Seni Sragen, Fevi Hidayati, juga sering membuat album bersama Didi Kempot. Fevi masih ingat pesan Didi pentingnya semangat berkarya bagi para seniman.

Dengan pesan tersebut, Fevi terus bersemangat dan konsisten memajukan seni budaya, khususnya campursari. Bagi Fevi, bekerja sama dengan Didi Kempot adalah kesempatan luar biasa.

Nekat Konvoi di Tawangmangu pada Malam Hari, Belasan Pelajar SMA Diciduk

Di mata Fevi yang merupakan seniman Sragen itu, Didi Kempot adalah sosok yang rendah hati, sederhana, dan dermawan.

“Bekerja dengan Mas Didi itu seperti tanpa lelah dan tidak mengenal waktu. Meskipun sudah terkenal dan jadi maestro, beliau tetap rendah hati dan sederhana serta dermawan. Lumbung Seni Sragen maju juga karena semangat dan bimbingan beliau,” katanya.

Fevi mengaku masih memiliki satu album bersama Didi Kempot yang hendak dirilis setelah wabah Covid-19 berakhir.

“Saya sebenarnya masih punya satu album bersama almarhum yang rencana di-launching setelah wabah virus corona. Salah satu lagu ciptaan S. Harsono, Kangening Ati, yang dinyanyikan almarhum ada dalam album itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya