SOLOPOS.COM - Ilustrasi sunat pada pria dewasa. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Kenali risiko melakukan sunat di usia dewasa seperti dilakukan kekasih Nikita Mirzani, Antonio Dedola. Tak sedikit pria melakukan khitan saat mereka sudah berusia 20 tahun ke atas dengan beragam alasan, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Khitan, sunat, atau sirkumsisi adalah prosedur pemotongan bagian kulit kepala penis atau kulup. Prosedur ini menjadi hal penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi pria, terutama usia anak-anak. Akan tetapi, terkadang satu dan lain hal membuat sunat baru terlaksana saat usia dewasa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebenarnya berapa usia ideal untuk pria melakukan sunat? Menurut Ketua Umum Asosiasi Khitan Indonesia atau ASDOKI menyebutkan standar usia ideal laki-laki melakukan sunat mengalami perubahan seiring zaman yang semakin berkembang.

Sebelum mengetahui risiko sunat di usia dewasa, ketahui terlebih dahulu bahwa saat ini laki-laki sudah bisa melakukan khitan sejak usia 7 hari setelah lahir sampai sebaiknya 12 tahun. Sebelumnya, usia ideal khitan antara kelas III hingga kelas VI SD. Tentu ini ada alasannya.

Dikutip dari halodoc.com pada Senin (6/2/2023), bayi yang berusia 7 hari termasuk ideal karena sel pada tubuhnya akan lebih cepat melakukan regenerasi. Tak hanya itu, sunat pada usia dewasa bisa jadi lebih sulit karena kondisi paparan stigma sunat adalah prosedur yang menyakitkan. Alhasil, orang tua perlu menyiapkan mental anak lebih dulu.

Sebenarnya, sunat saat usia dewasa tidak menjadi masalah, meski memang lebih baik sunat ketika usia masih bayi dan balita. Sebab, sunat usia dewasa bisa menjadi lebih rumit karena berbagai kondisi.

Berikut ini sejumlah risiko jika sunat dilakukan di usia dewasa:

– Kulit kepala atau kulup penis pada laki-laki berusia remaja dan pria cenderung lebih alot.
– Penis laki-laki remaja dan dewasa juga lebih rentan ereksi sehingga eksekusi sunat menjadi lebih sulit.
– Risiko terjadinya infeksi dan perdarahan setelah sunat, termasuk kondisi penggumpalan darah pada batang penis.
– Sayatan lebih mudah terlepas, meski ini terbilang jarang terjadi.
– Stenosis meatal, kondisi ketika terjadi penyempitan pada lubang kencing.
– Cedera pada penis atau kelenjar dan uretra.
– Penoscrotal webbing, kondisi menyatunya kulit penis dan skrotum. Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir atau efek samping dari sunat pada usia dewasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya