SOLOPOS.COM - Ilustrasi kram otot. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Dalam pertandingan semifinal Piala Thomas 2020, Sabtu (16/10/2021), pebulutangkis asal Denmark, Anders Antonsen, sempat mengalami kram otot saat melawan Jonathan Christie habis-habisan. Apa itu kram, lalu gejala dan penyebabnya?

Agar terhindar dari kram otot, sebaiknya kenali gejala dan penyebabnya. Peristiwa ini biasanya merupakan kontraksi yang terjadi secara mendadak dan tidak disengaja dari satu atau lebih pada otot. Meski umumnya kram tidak berbahaya, kram otot dapat membuat otot yang tidak dapat digerakkan atau digunakan untuk beraktivitas sementara waktu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Olahraga dalam waktu yang lama atau aktivitas fisik, terutama dalam cuaca panas, dapat menyebabkan kram otot. Pada banyak kasus kram otot terjadi di otot kaki, terutama di betis. Selain rasa sakit yang tiba-tiba dan terasa menusuk, orang yang mengalami kram mungkin juga merasakan atau melihat gumpalan jaringan otot yang keras di bawah kulit.

Biasanya, kram otot bisa hilang dengan sendirinya dan jarang menimbulkan kondisi serius hingga memerlukan perawatan medis. Namun, jika sudah mengalami gejala berikut, maka harus segera diperiksakan ke dokter.

Baca Juga: Dampak Positif Drama Korea, Bukan Sekadar Hiburan Penonton

– Menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang parah
– Adanya pembengkakan pada kaki atau ada perubahan rona warna kulit di area kram menjadi kemerahan
– Kelemahan otot
– Kram yang terus-menerus terjadi
– Kram yang terjadi bukan disebabkan oleh olahraga atau aktivitas berat
Beberapa hal yang menyebabkan kram oto di antaranya terlalu sering menggunakan otot, dehidrasi, ketegangan otot atau menahan posisi tertentu dalam waktu yang lama. Sementara beberapa kasus, penyebabnya tidak diketahui.

Berikut kemungkinan penyebab terjadi kram otot seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (17/10/2021):

1. Suplai darah yang tidak memadai

Jika terjadi penyempitan arteri yang mengalirkan darah ke kaki (arteriosklerosis ekstremitas), suplai darah tidak memadai sehingga dapat menyebabkan nyeri seperti kram di kaki saat berolahraga. Kram ini biasanya hilang segera setelah berhenti berolahraga.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Lensa Kontak, Manakah yang Paling Baik?

2. Kompresi saraf

Kompresi saraf di tulang belakang (stenosis lumbal) juga dapat menyebabkan nyeri seperti kram di kaki. Rasa sakit biasanya memburuk semakin lama ketika berjalan.

3. Kurangnya asupan mineral

Asupan potasium, kalsium atau magnesium yang terlalu sedikit dapat menyebabkan kram kaki. Mengonsumsi diuretik atau obat yang sering diresepkan untuk tekanan darah tinggi juga dapat menguras mineral tersebut.

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kram otot adalah dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi dan melakukan peregangan sebelum olahraga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya