SOLOPOS.COM - Ilustrasi tahi lalat. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Jakarta dr. Danang Triwahyudi Sp.KK(K) mengingatkan masyarakat untuk mengenali ciri tahi lalat sehat dan yang mengindikasikan kanker kulit. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Jadi sebetulnya kalau tahi lalat yang normal dan sehat bentuknya itu bagus dan simetris,” kata Danang di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Kamis (17/11/2022).

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Ciri lainnya dari tahi lalat yang sehat ialah warna yang timbul hanya satu warna dan tidak menimbulkan keluhan.

Baca Juga: Benarkah Sperma Bisa Bikin Jerawat Hilang?

Keluhan yang dimaksud seperti rasa gatal ataupun mudah terluka. “Biasanya tahi lalat yang sehat itu tidak akan berubah, misalnya seperti tahi lalat yang dari lahir sudah ada. Justru yang harus diperhatikan yang baru timbul di usia dewasa ketika 20 tahun-30 tahunan,” kata Danang.

Danang mengingatkan jika ternyata tahi lalat yang dimiliki tidak memiliki ciri-ciri tersebut pemiliknya harus mewaspadai.

Baca Juga: Bikin Nggak PD! Ini Cara Mudah Menghilangkan Tahi Lalat Secara Alami

Pada dasarnya tahi lalat tidak berbahaya, namun ketika ada keluhan seperti ditemukan bentuk tidak simetris, warna tahi lalat yang lebih dari dua hingga tiga warna, serta tepian tahi lalat yang tidak merata, kondisi itu dapat menjadi indikator dari kanker kulit.

Tahi lalat yang menjadi indikator kanker kulit pun cenderung mudah terluka terutama ketika terkena paparan radiasi sinar matahari yaitu UV A dan UV B.

“Ketika ada gejala-gejala seperti gatal, mudah terluka dan berdarah terutama dipicu sinar matahari itu wajib diwaspadai,” ujar Danang.

Baca Juga: Perbaiki Penampilan Melalui Operasi Hidung

Jika tidak menemukan ciri tahi lalat sehat masyarakat direkomendasikan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit dan kelamin.

Dengan demikian kondisi itu dapat terdeteksi secara lebih jelas apakah sebuah indikator kanker kulit atau tidak.

Berdasarkan laporan dari Globocan 2020, kanker kulit kini menempati posisi peringkat ke-25 dari kanker yang menyebabkan kematian di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya